Pengelolaan kelas
Menurut Hadari Nawawi Pengelolaan
kelas dapat diartikan sebagai kemampuan guru atau wali kelas dalam
mendayagunakan potensi kelas berupa pemberian kesempatan yang seluas-luasnya
pada setiap personal untuk melakukan kegiatan-kegiatan yang kreatif dan terarah
sehingga waktu dan dana tersedia dapat dimanfaatkan secara efisien untuk
melakukan kegiatan kegiatan kelas yang berkaitan dengan kurikulum dan
perkembangan murid.
Definisi pengelolaan kelas atau
pengelolaan kelas yang dipetik dari informasi Pendidikan Nasional bahwa ada
lima definisi pengelolaan kelas sebagaimana berikut ini.
1.
Pengelolaan
kelas yang bersifat otoritatif, yakni seperangkat kegiatan guru untuk
menciptakan dan memertahankan ketertiban suasana kelas, disiplin sangat
diutamakan.
2.
Pengelolan
kelas yang bersifat permisif, yakni pandangan ini menekankan bahwa tugas guru
adalah memaksimalkan perwujudan kebebasan siswa. Dalam hal ini guru membantu
siswa untuk merasa bebas melakukan hal yang ingin dilakukannya. Berbuat
sebaliknya berarti guru menghambat atau menghalangi perkembangan anak secara
alamiah.
3.
Pengelolaan
kelas yang berdasarkan prinsip-prinsip pengubahan tingkah
laku (behavioral modification), yaitu seperangkat kegiatan guru untuk
mengembangkan tingkah laku siswa yang diinginkan dan mengurangi atau meniadakan
tingkah laku yang tidak diinginkan. Secara singkat, guru membantu siswa dalam
mempelajari tingkah laku yang tepat melalui penerapan prinsip-prinsip yang
diambil dari teori penguatan (reinforcement).
4.
Pengelolaan
kelas sebagai proses penciptaan iklim sosio-emosional yang positif di dalam kelas.
Pandangan ini mempunyai anggaran dasar bahwa kegiatan belajar akan berkembang
secara maksimal di dalam kelas yang beriklim positif, yaitu suasana hubungan
interpersonal yang baik antara guru dengan siswa dan siswa dengan siswa. Untuk
terciptanya suasana seperti ini guru memegang peranan kunci. Peranan guru
adalah mengembangkan iklim sosio-emosional kelas yang positif melalui
pertumbuhan hubungan interpersonal yang sehat. Dengan demikian, pengelolaan
kelas adalah seperangkat kegiatan guru untuk mengembangkan hubungan
interpersonal yang baik dan iklim sosio-emosional kelas yang positif.
5.
Pengelolaan
kelas yang bertolak dari anggapan bahwa kelas merupakan sistem sosial dengan
proses kelompok (group process) sebagai intinya. Dalam kaitan ini dipakailah
anggapan dasar bahwa pengajaran berlangsung dalam kaitannya dengan suatu
kelompok. Dengan demikian, kehidupan kelas sebagai kelompok dipandang mempunyai
pengaruh yang amat berarti terhadap kegiatan belajar, meskipun belajar dianggap
sebagai proses individual. Peranan guru adalah mendorong berkembangnya dan
berprestasinya sistem kelas yang efektif. Dengan demikian, pengelolaan kelas
adalah seperangkat kegiatan guru untuk menumbuhkan dan memertahankan organisasi
kelas yang efektif (Depdikbud, 1982).
Disimpulkan
bahwa pengelolaan kelas adalah kemampuan atau keterampilan guru dalam
mendayaguankan potensi siswa melalui stimulasi guru, motivasi, inovasi dan
lainnya dengan tujuan mengupayakan siswa agar memahami dan menguasai
pembalajaran serta membangkitkan pola pikir yang luas dan berbeda.
Dalam pengelolaan kelas materi yang saya gunakan yaitu
materi Fluida, dimana materi ini mengharuskan membagi kelompok untuk siswa SMA
dalam pembelajaran fisika, materi ini cocok dengan pendekatan
kerja kelompok, dalam pendekatan ini guru menciptakan kondisi – kondisi yang
memungkinkan kelompok yang produktif, selain itu guru juga harus dapat menjaga
kondisi itu agar tetap baik. Dalam pendekatan kelompok , materi ini dibagi
secara adil dan sama, artinya tidak ada siswa yang merasa sulit mempelajari
materi ini, selain itu siswa juga dilatih untuk belajar bertanggung jawab untuk
memahami dan mempelajari hal masing masing materi yang telah diberikan dan
dibagi guru. Kemudia siswa belajar secara mandiri dengan menemukan sendiri ilmu
yang ada. Pendekatan ini memungkinkan siswa aktif dalam belajar, guru sebagai
pengarah, pembimbing dan pengevaluasi materi yang dipelajari siswa.
Kemudian saya menggunakan model
pembelajaran untuk mengelola kelas saya yaitu menggunakan model pembelajaran,
terdapat banyak sekali model pembelajaran , namun model pembelajaran yang akan
saya gunakan yaitu model pembelajaran Jigsaw. Model pembelajaran jigsaw adalah
sebuah model belajar kooperatif yang menitik beratkan kepada kerja kelompok
siswa dalam bentuk kelompok kecil, seperti yang diungkapkan Lie ( 1993: 73),
bahwa pembelajaran kooperatif model jigsaw ini merupakan model belajar kooperatif
dengan cara siswa belajar dalam kelompok kecil yang terdiri atas empat sampai
dengan enam orang secara heterogen dan siswa bekerja sama salaing ketergantungan
positif dan bertanggung jawab secara mandiri.
Dalam model
pembelajaran jigsaw ini siswa memiliki banyak kesempatan untuk
mengemukanakan pendapat, dan mengelolah imformasi yang didapat dan dapat
meningkatkan keterampilan berkomunikasi, anggota kelompok bertanggung jawab
atas keberhasilan kelompoknya dan ketuntasan bagian materi yang dipelajari, dan
dapat menyampaikan kepada kelompoknya ( Rusman, 2008.203).
Sebelum saya menerapkan dengan model
pembelajaran, guru harus tau bahwa guru sebagai fasilitator, pengendali,
pengarah , dan evaluator.
A. Guru
sebagai pengarah
Artinya guru membimbing siswa untuk
belajar, dari awal pembelajaran sampai akhir pembelajaran, dimana guru harus
paham apa tujuan dari pembelajaran fluida, bagaimana trik dalam memusatkan
perhatian siswa, guru juga harus menjadi pembimbing dan pengarah yang jelas
agar ia tau apa yang menjadi kesulitan siswa dalam mempelajari fluida.
B. Guru
sebagai pengendali
Artinya guru membari peraturan dalam
belajar, artinya siswa harus mematuhi aturan tersebut, seperti saat guru
menjelaskan siswa harus mendengarkan, jika tidak, guru harus memberi teguran,
guru juga harus tau apa saja penyimpangan-penyimpangan yang akan dilakukan
siswa saat belajar, kemudian guru juga harus bisa mengatasi keadaan tersebut,
kemudian guru harus bisa mengetahui kendala-kendala yang dihadapi siswa saat
belajar, lalu mengetahui cara mengatasi kendala tersebut. Dengan adanya peran
guru sebagai pengendali maka siswa menjadi lebih mudah belajar dan mendidik
siswa untuk belajar patuh, serta dapat membuat siswa lebih teratur dan disiplin
dalam belajar. Guru juga harus memahami karakteristik setiap siswa serta guru
harus mempunyai tehnik tersendiri dalam menghadapi dan mengajar siswa yang
berkepribadian dan bersikap yang berbeda-beda. Guru juga berhak menentukan
aturan tatanan tempat duduk siswa agar siswa tidak bosan dalam belajar dan
lebih tau dan lebihbdekat terhadap teman sekelas, hal ini menghindari pola
belajar dan pola tempat duduk siswa yang monoton dan cenderung berkelompok dan
memilih sendiri-sendiri tanpa mengadakan kerjasama dan tidak mengenali
teman-temannya, maka hal ini membuat siswa monoton, sehingga guru harus efektif
san efisien dalam mengatur tempat duduk siswa dengan adil dan secara merata
tanpa memandang beda kemampuan dan status.
C. Guru
sebagai fasilitator
Artinya guru harus memahami apa saja
peralatan dan fasilitas yang digunakan untuk belajar materi fluida, fasilitas
yang dibutuhkan yaitu meja guru, kursi guru, papan tulis, infokus, laptop, buku
untuk belajar siswa yang akan dipinjamkan diperpustakaan, guru harus pandai
untuk menyiapkan materi agar penjabaran materi secara garis besar dapat
dipahami siswa dengan mudah.
D. Guru
sebagai Evaluator
Artinya guru dapat mengevaluasi
diakhir pembelajaran, guru dapat menambahkan kembali materi yang belum lengkap,
kemudian guru juga member motivasi untuk membantu siswa dalam menerapkannya
dalam kehidupan sehari hari, guru juga harus kreatif dalam membuat motivasi,
agar siswa mudah dalam menerapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Langkah-langkah Model Pembelajaran
Kooperatif (Cooperative Learning) Jigsaw
1.
Guru membuka pelajaran dan memusatkan perhatian
Guru harus memulai pelajaran tepat
waktu, guru membuka pelajaran tepat waktu,
guru harus bisa mengalihkan perhatian anak untuk memperhatikan
penjelasan guru. Guru juga harus berwibawa agar anak didiknya bisa patuh dan
menghargai.
2.
Guru menyampaikan tujuan
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dari materi fluida
yang akan disampaikan, dalam menyampaikan tujuan, guru tidak sembarangan,
artinya guru dapat membimbing, membimbing dan memandu dari setiap aktivitas
yang harus dilakukan siswa, Petunjuk yang diberikan harus bersifat langsung,
dengan bahasa yang jelas dan tidak membingungkan serta dengan tuntutan yang
wajar dapat dipenuhi oleh siswa.
3. Guru menyajikan informasi materi
kepada siswa dan member motivasi siswa
Materi yang disampaikan guru hanya garis besar saja , dalam
pengelolaan kelas ini, guru menjadi sebuah pusat informasi dan pembimbing
siswa. Seorang guru
harus dapat menguasai benar materi yag akan diajarkan juga media yang akan
digunakan bahkan lingkungan sendiri juga termasuk sebagai sember belajar yang
harus dipelajari oleh seorang guru. Seorang siswa mempunyai beberapa kemampuan
menyerap materi berbeda-beda oleh karena itu pendidik harus pandai dalam
merancang media untuk membantu siswa agar mudah memahami pelajaran.
Keterampilan untuk merancang media pembelajaran adalah hal yang pokok yang
harus dikuasai, sehingga pelajaran yang akan diajarkan bisa dapat diserap
dengan mudah oleh peserta didik. Media pembelajaran di dalam kelas banyak
macamnya misalkan torsu, chart maket, LCD, OHP/OHT.
Kemudian guru memberi motivasi kepada siswa Manager
mengelola kelas, tanpa kemampuan ini maka performence dan karisma guru akan
menurun, bahkan kegiatan pembeajaran bisa kacau tanpa tujuan. Guru sebagai
pengelola kelas, agar anak didik betah tinggal di kelas dengan motivasi yang
tinggi untuk senantiasa belajar di dalamnya. Beberapa fungsi guru sebagai
pengelola kelas: merancang tujuan pembelajaran mengorganisasi beberapa sumber
pembelajaran dan memotivasi, mendorong, serta menstimulasi siswa. Ada 2
macam dalam memotivasi belajar bisa dilakukan dengan hukuman atau dengan
reaward. Dalam rangka materi pembelajaran fluida ini, saya sebagai seorang guru
akan memberikan suatu reaward bagi siswa yang mampu menjawab kuis saya. Yaitu
yang berhubungan dengan materi fluida. Guru juga harus membangkitkan semangat
dan tanggung jawab siswa untuk belajar berpikir mandiri dan secara berkelompok.
Agar siswa dilatih untuk bertanggung jawab dan belajar memahami tugasnya
masing-masing.
4. Guru membagi suatu kelas menjadi
beberapa kelompok
Dengan setiap
kelompok terdiri dari 5 siswa dengan kemampuan yang berbeda. Kelompok ini
disebut kelompok asal. Jumlah anggota dalam kelompok asal menyesuaikan dengan
jumlah bagian materi pelajaran yang akan dipelajari siswa sesuai dengan tujuan
pembelajaran yang akan dicapai. Dalam tipe Jigsaw ini, setiap siswa diberi
tugas mempelajari salah satu bagian materi pembelajaran tersebut. Semua siswa
dengan materi pembelajaran yang sama belajar bersama dalam kelompok yang
disebut kelompok ahli (Counterpart Group/CG). Dalam kelompok ahli, siswa
mendiskusikan bagian materi pembelajaran yang sama, serta menyusun rencana
bagaimana menyampaikan kepada temannya jika kembali ke kelompok asal. Kelompok
asal ini oleh Aronson disebut kelompok Jigsaw (gigi gergaji). Kelas saya dengan jumlah 30 siswa dan materi
pembelajaran yang akan dicapai sesuai dengan tujuan pembelajarannya terdiri
dari 5 bagian materi pembelajaran yaitu materi fluida statis, fluida dinamis,
aplukasi fluida statis dalam kehidupan sehari hari, aplikasi fluida dinamis
dalam kehidupan sehari-hari dan hubungan fluida statis dan fluida dinamis, maka
dari 30 siswa akan terdapat 5 kelompok ahli yang beranggotakan 6 siswa dan 6
kelompok asal yang terdiri dari 5 siswa. Setiap anggota kelompok ahli akan
kembali ke kelompok asal memberikan informasi yang telah diperoleh atau
dipelajari dalam kelompok ahli. Guru memfasilitasi diskusi kelompok baik yang
ada pada kelompok ahli maupun kelompok asal. Dalam pengeloaan kelas disini guru
sebagai fasilitator yang memberi fasilitas seperti meminjamkan buku yang ada
diperpustakaan agar kemampuan belajar dan berpikir siswa luas, guru juga
memperbolehkan siswa untuk browsing diinternet menggunakan komputer sekolah
untuk menambah literature siswa.
5. Setelah siswa berdiskusi dalam kelompok ahli
maupun kelompok asal,
mereka kemudian diarahkan untuk kembali kekelompok asal untuk
menceritakan materi apa yang mereka diskusikan dan pelajari, dalm menyampaikan
informasi, guru member intruksi agar sejelas mungkin siswa dalam menjelaskan
materi yang dibahas dikelompok tadi. Selanjutnya dilakukan presentasi
masing-masing kelompok atau dilakukan pengundian salah satu kelompok untuk
menyajikan hasil diskusi kelompok yang telah dilakukan agar guru dapat
menyamakan persepsi pada materi pembelajaran yang telah didiskusikan. Dalam presentasi
siswa, guru mengarahkan dan membimbing siswa dalam menyampaikan hasil diskusi,
guru harus menarik perhatian siswa agar situasinkondusif tanpa gangguan dari
lingkungan, guru harus membuat siswa perhatian saat siswa lain menjelaskan,
kemudian guru juga member fasilita siswa yaitu infokus, spidol, pennghapus,
kemudian guru juga membimbing dalam waktu yang akan dibutuhkan dan dibatasi
untuk presentasi siswa, jika ada yang lebih dari batasan waktum, guru juga
berhak menegur dan membatasi siswa supaya waktunya cukup.
6. Guru memberikan kuis untuk siswa
secara individual.
Dalam memberikan kuis, guru harus
memberi kuis sesuai materi, guru tidak boleh memberi kuis diluar materi, selain
itu, guru mmeberi soal kuis dengan membacakan soal , siapa yang bisa menjawab
dia tunjuk tangan, lalu siapa yang tercepat maka guru memilih siswa tersebut
tanpa pilih kasih, lalu siswa menjawab, dalam mengelola kelas, , guru memilih
dan membagi secara adil, tidak boleh pilih kasih.
7. Guru memberikan penghargaan atau
reaward pada kelompok melalui skor penghargaan
berdasarkan perolehan nilai peningkatan hasil belajar
individual dari skor dasar ke skor kuis berikutnya. bagi siswa yang salah
menjawab, maka guru harus memberikan penguatan atau semangat dan motivasi agar
siswa tersebut tetap semangat dan termotivasi dalam belajar.
8. Guru menyimpulkan dan mengevaluasi
pembelajaran
Setelah kuis, maka guru memberikan kesimpulan dan evaluasi
materi pelajaran tentang fluida, kesimpulannya berupa garis besarnya saja,
kemudian guru membenarkan materi yang sekiranya kurang tepat, lalu guru
mengevaluasi pembelajaran Evaluator atau menilai sangat penting adalah rangkaian
pembelajaran karena setiap pembelajaran pada akhirnya adalah nilai yang dilihat
baik kuantitatif maupun kualitatif. Rangkaian evaluasi meliputi persiapan,
pelaksanaan, evaluasi. Tingkat pemikiran ada beberapa tingkatan antara lain
mengetahui, mengerti, mengaplikasikan, analisis, sintesis (analisis dalam
berbagai sudut), evaluasi.
Manfaat evaluasi bisa digunakan
sebagai umpan balik untuk siswa sehingga hasil nilai ini bukan hanya suatu
point saja melainkan menjadi solusi untuk mencari kelemahan di pembelajaran
yang sudah diajarkan. Hal -hal yang paling penting dalam melaksanakan evaluasi.
Harus dilakukan oleh semua aspek baik efektif, kognitif dan
psikomotorik. Evaluasi dilakukan secara terus menerus dengan pola hasil
evaluasi dan proses evaluasi. Evalusi dilakuakan dengan berbagai proses
instrument harus terbuka.
9. Guru menutup pelajaran
Sebelum guru menutup pelajaran. Guru terlebih dahulu
menyampaikan materi pertemuan selanjutnya, guru menyampaikan dengan jelas dan
terarah, kemudian guru kembali memotivasi siswa tentang pembelajaran fluida .
contohnya “fluida itu ada disekitar kita, maka ayo pahami, pelajari dan amati”,
untuk membuat anak-anak lebih termotivasi, kemudian guru mengucapkan terima
kasih atas perhatian murid, kemudian guru mengucapkan salam pada murid, lalu
guru merapikan semua fasilitas seperti mematikan infokus, menyuruh siswa
menghapus papan tulis dan mengembalikan buku perpustakaan.
Dengan adanya pengelolaan kelas,
maka guru akan lebih mudah dalam memberikan pengajaran kepada siswa-siswanya,
siswa-siswa menjadi termotivasi, menjadi lebih semangat dalam belajar. Keberhasilan
pengelolaan kelas tidak lepas dari kerjasama guru, siswa dan pihak sekolah.
Serta kerja keras guru dalam mendidik dan mengajarkan siswa dalam memotivasi
dan member inisiatif untuk siswanya. Pengelolaan kelas sangat penting bagi guru
dikarenakan untuk mencapai pemahaman dan mencapai tujuan dari materi yang
diajarkan, guru juga dengan mudah dapat memahami situasi dan memiliki tehnik
dalam mengahadapi bberbagai model karakteristik siswa didalam pembelajaran yang
berlangsung.