Senin, 19 Desember 2016

laporan LDR elektronika dasar



LAPORAN PROJECT ELEKTRONIKA DASAR 1
“ADAPTOR

DOSEN PENGAMPU : Fibrika Rahmat Basuki, S.Pd., M.Pd


lambang-unja.jpg


Disusun oleh              :           Kelompok
Anggota                      :          
1.      Anjar Widaningrum                                 (A1C315022)
2.      Jumainah                                                  (A1C315037)
3.      Muhammad Nuruzzaman                        (A1C315011)
4.      Nindi Ayu Latiffah                                   (A1C315017)
5.      Yuhani Agustri                                         (A1C315034)
6.      Yulia Ningsih                                             (A1C315027)



PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JAMBI
2016

KATA PENGANTAR
             Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan karunianya, sehingga kami dapat menyelesaikan Laporan Project Elektronika Dasar 1 yang berjudul “Adaptor”  ini. Tujuan dari pembuatan laporan ini adalah untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Elektronika Dasar 1 pada Program Studi Pendidikan Fisika di Universitas Jambi.  
          Laporan ini terdiri dari lima sub bab utama yaitu pendahuluan, kajian pustaka, metode, hasil dan pembahasan serta penutup. Penjelasan mengenai  pengertian, komponen-komponen, dan prinsip kerja dari adaptor akan dijelaskan pada kajian pustaka.. Sedangkan mengenai hasil dari pembuatan Adptor akan dijabarkan didalam pembahasan.
            Dengan selesainya laporan ini tidak terlepas dari bantuan banyak pihak yang telah ikut membantu dalam menyelesaikan laporan ini. Untuk itu kami mengucapkan banyak terimakasih.
            kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan dari laporan ini, baik dari materi maupun teknik penyajiannya, mengingat kurangnya pengetahuan dan pengalaman penulis. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan.
          Demikianlah, semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi para pembaca. Khususnya bagi mahasiswa-mahasisiwi Fakultas Keguruaan dan Ilmu Pendidikan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan kependidikan.
                                                                                    Jambi, Desember 2016

                                                                                    Tim Penyusun







BAB 1
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
Dalam penelitian ilmu pengetahuan peranan elektronika telah memasyarakat. Peralatan-peralatan dalam kimia, fisika, dan biologi banyak sekali yang menggunakan elektronika yang amat canggih. Demikian juga alat-alat uji dan ukur yang digunakan dibengkel-bengkel elektronik dan laboratorium ilmu dan teknilogi.
                        Dinegara kita kemampuan dalam bidang elektronika amat diperlukan untuk melakukan reparasi peralatan yang rusak, maupun untuk merancang peralatan elektronika. Perancangan masih ada pada taraf menggunakan kompone-komponen elektronika yang tersedia dipasaran dan rangkaiannya pada PCB (Printed Circuit Board) serta salah satu komponen pentingnya ialah Transistor beserta LDR.
LDR merupakan resistor yang dapat berubah-ubah nilai tahanannya tergantung pada besar kecilnya penerimaan cahaya. Hal tersebut dapat dimanfaatan dalam melakukan pembuatan sensor cahaya dengan memanfaatkan kepakan terhadap perubahan cahaya untuk upaya optimasi penggunaan energi listrik yang digunakan dalam penerangan lampu. Prinsip dasar yang digunakan dalam pemanfaatan resistor LDR sebagai komponen sensor ini pada perubahan nilai tahanan dan jumlah arus yang mengalir pada rangkaian. Sehingga sebelum lebih jauh mengenal proses perancangan sensor sebaiknya menguasahi dahulu dalam melakukan pengukuran terhadap tahanan dan arus listrik pada kondisi cahaya yang berbeda-beda.
            Oleh karena ini praktikum mengenai rangkaian LDR ini sangat bermanfaat dalam belajar menyangkut mata perkuliahan Elektronika Dasar mengenai pengukuran tahanan dan arus pada suatu rangkaian LDR. Untuk  hal diatas mutlak diperlukan kemampuan untuk berfikir dalam bidang elektronika, sehingga dengan melihat rangkaian elektronika yang baru dikenal segera dapat memikirkan fungsi masing-masing komponen didalam rangkaian. Dengan kemampuan ini kita akan dapat memperbaiki peralatan elektronik, atau membuat perlatan berdasar pada gambar rangkaian, serta mengadakan perubahan-perubahan untuk meningaktakn kemampuan yang ada.   
Sebagai mahasiswa Pendidikan Fisika yang dituntut mempunyai keahlian dalam melakukan optimasi dan control terhadap berbagai proses kejadian cahaya dan penerangan, lampu atau penerang dengan menggunakan sensor. Oleh karena itu, praktikum mengenai pengukuran tahanan dan jumlah arus yang mengalir dalam sebuah rangkaian LDR pada setiap kondisi cahaya yang berbeda dapat bermanfaat dalam mengasah dan melatih kemampuan mahasiswa sebagai dasar dalam pembuatan sensor khususnya sensor cahaya.

1.2.Rumusan Masalah
1.      Apakah pengertian dan kegunaan dari sensor cahaya  LDR?
2.      Apa saja komponen- komponen untuk membuat Sensor cahaya LDR?
3.      Bagaimana Prinsip kerja LDR?

1.3.Tujuan
1.      Mengetahui pengertian dan keguanaan sensor cahaya LDR?
2.      Mengetahui komponen- komponen untuk membuat sensor cahaya LDR
3.      Memahami Prinsip kerja LDR











BAB 11
KAJIAN PUSTAKA

2.1. Pengertian Sensor Cahaya  LDR
Sensor cahaya adalah alat yang digunakan untuk mengubah besaran cahaya menjadi besaran listrik. Salah satu jenis sensor cahaya yaitu LDR sensor (Light Dependent Risistor) merupakan suatu element yang konduktivitasnya berubah-ubah tergantung dari intensitas cahaya yang diterima permukaan element tersebut., akan tetapi keluaran yang ada pada sensor tidak sama dengan apa yang diketahui dari sebuah teori dan hasi simulasi (Romi Widyadinata,2014:2).
LDR adalah suatu komponen elektronika yang memiliki hambatan yang dapat berubah sesuai perubahan intensitas cahaya. LDR adalah singkatan dari Light Dependent Resistor atau Resistor yang terpengaruh cahaya. Hambatan dari LDR akan berkurang seiring semakin besarnya intensitas cahaya yang mengenai permukaannya (Samsul Hidayat,Dkk,2009:2)
Light Dependent Resistor atau yang biasa disebut LDR adalah jenis resistor yang nilainya berubah seiring intensitas cahaya yang diterima oleh komponen tersebut. Biasa digunakan sebagai detektor cahaya atau pengukur besaran konversi cahaya. Light Dependent Resistor, terdiri dari sebuah cakram semikonduktor yang mempunyai dua buah elektroda pada permukaannya.Pada saat gelap atau cahaya redup, bahan dari cakram tersebut menghasilkan elektron bebas dengan jumlah yang relatif kecil.Sehingga hanya ada sedikit elektron untuk mengangkut muatan elektrik.Artinya pada saat cahaya redup LDR menjadi konduktor yang buruk, atau bisa disebut juga LDR memiliki resistansi yang besar pada saat gelap atau cahaya redup.Pada saat cahaya terang, ada lebih banyak elektron yang lepas dari atom bahan semikonduktor tersebut. Sehingga akan ada lebih banyak elektron untuk mengangkut muatan elektrik. Artinya pada saat cahaya terang LDR menjadi konduktor yang baik, atau bisa disebut juga LDR memiliki resistansi yangkecil pada saat cahaya terang (Mustofa, 2013:2-3).
LDR merupakan salah satu jenis resistor yang disebut sebagai fotoresistor. Nilai hambatan LDR dipengaruhi oleh cahaya yang diterima dari lingkungan sekitar. Resistansi LDR dapat berubah-ubah tergantung pada intensitas cahaya yang diterima oleh LDR itu sendiri (Supatmi, 2011). Untuk menghitung tegangan keluaran pada LDR digunakan persamaan berikut.
𝑉𝑜 = 𝐿𝐷𝑅 (2)
dimana:
Vo = Tegangan keluaran
LDR = Resistansi LDR
R1 = Resistor
Vcc = Tegangan masuk

2.2. Komponen- komponen untuk membuat sensor cahaya
A. Transistor
     Transistor adalah komponen elektronika yang mempunyai tiga buah terminal. Terminal itu disebut emitor, basis, dan kolektor. Transistor seakan-akan dibentuk dari penggabungan dua buah dioda. Dioda satu dengan yang lain saling digabungkan dengan cara menyambungkan salah satu sisi dioda yang senama. Dengan cara penggabungan seperti dapat diperoleh dua buah dioda sehingga menghasilkan NPN.
Gambar 1. Komponen transistor NPN
                                                                                               
Keterangan :
C = kolektor
E = emitter
B = basis
B.  Resistor
Sebuah resistor sering disebut werstan, tahanan atau penghambat, adalah suatu komponen elektronik yang dapat menghambat gerak lajunya arus listrik. Resistor disingkat dengan huruf "R" (huruf R besar). Satuan resistor adalah Ohm.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhhuI4dm23HJbv9Lep4DkaBUEEVkiyt8q7-anL_Vwl1hGpfWEBXGK5LEbcF7XzEywkUiolZQIPwBDVzpeK_Nf_gKIdtOjZTpbMo-uP0iov9rVig5nAB-6iIu6RJAERfb_Esm2PUW5MD2DBC/s320/8.png
                              Gambar 2.  fisik macam-macam resistor

Kemampuan resistor untuk menghambat disebut juga resistensi atau hambatan listrik. Besarnya diekspresikan dalam satuan Ohm. Suatu resistor dikatakan memiliki hambatan 1 Ohm apabila resistor tersebut menjembatani beda tegangan sebesar 1 Volt dan arus listrik yang timbul akibat tegangan tersebut adalah sebesar 1 ampere, atau sama dengan sebanyak 6.241506 × 1018 elektron 1per detik mengalir menghadap arah yang berlawanan dari arus.
C.     LDR
LDR digunakan untuk mendeteksi intensitas cahaya, yang mana intensitas cahaya sendiri dinyatakan dalam dua satuan fisika, yaitu lumens per meter persegi dan Watt per meter persegi. Kedua satuan itu agak berbeda. yang satu berdasarkan pada kepekaan mata manusia, yang satu lagi berdasarkan energi listrik yang dialirkan ke sumber cahaya.
Bentuk dan Simbol LDR (Light Dependent Resistor)
Gambar 3. Simbol Bentuk fisik LDR
Karakteristik LDR
LDR adalah suatu bentuk komponen yang mempunyai perubahan resistansi yang besarnya tergantung pada cahaya. Karakteristik LDR terdiri dari dua macam yaitu Laju Recovery dan Respon Spektral:
1.    Laju Recovery
Bila sebuah LDR dibawa dari suatu ruangan dengan level kekuatan cahaya tertentu ke dalam suatu ruangan yang gelap, maka bisa kita amati bahwa nilai resistansi dari LDR tidak akan segera berubah resistansinya pada keadaan ruangan gelap tersebut. Namun LDR tersebut hanya akan bisa mencapai harga di kegelapan setelah mengalami selang waktu tertentu. Laju recovery merupakan suatu ukuran praktis dan suatu kenaikan nilai resistansi dalam waktu tertentu. Harga ini ditulis dalam K/detik, untuk LDR tipe arus harganya lebih besar dari 200K/detik (selama 20 menit pertama mulai dari level cahaya 100 lux), kecepatan tersebut akan lebih tinggi pada arah sebaliknya, yaitu pindah dari tempat gelap ke tempat terang yang memerlukan waktu kurang dari 10 ms untuk mencapai resistansi yang sesuai dengan level cahaya 400 lux.
2.    Respon Spektral
LDR tidak mempunyai sensitivitas yang sama untuk setiap panjang gelombang cahaya yang jatuh padanya (yaitu warna). Bahan yang biasa digunakan sebagai penghantar arus listrik yaitu tembaga, aluminium, baja, emas dan perak. Dari kelima bahan tersebut tembaga merupakan penghantar yang paling banyak, digunakan karena mempunyai daya hantar yang baik (TEDC,1998)
D.    Potensiometer
Potensiometer merupakan variable resistor yang paling sering digunakan. Pada umumnya, potensiometer terbuat dari kawat atau karbon. Potensiometer yang terbuat dari kawat merupakan potensiometer yang telah lama lahir pada generasi pertama pada waktu rangkaian elektronika masih menggunakan tabung hampa (vacuum tube). Potensiometer dari kawat ini memiliki bentuk yang cukup besar, sehingga saat ini sudah jarang ada yang memakai potensiometer seperti ini.
 Pada umumnya, potensiometer logaritmik memiliki perubahan resistansi yang cukup unik karena nilai maksimal dari resistansi diperoleh ketika kita telah melakaukan setengah kali putaran pada pengaturnya. Sedangkan, nilai minimal diperoleh saat pengaturnya berada pada titik nol atau titik maksimal putaran. Untuk dapat mengetahui apakah potensiometer tersebut linier atau logaritmik, dapat dilihat huruf yang tertera di bagian belakang badannya. Jika tertera huruf B, maka potensiometer tersebut logaritmik. Jika huruf A, maka potensiometer linier. Pada umumnya, nilai resistansi juga tertera pada bagian depan badannya. Nilai yang tertera tersebut merupakan nilai resistansi maksimal dari potensiometer.

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgtJx7PkUh36pBNkII-OzqnH0RpihrZM4lJ_LTTToQKGDUvN8srg2PbDg0MKOWaVA3zdw_VmKKIwJCeQz2JnkVP_2dVRh0pnizD3Gzs4leVd6nAMwK0RqbzS_t7WdSnCsxlCWQ2ngmUofTk/s320/10a.png
Gambar 4.  fisik dan simbol dari potensiometer

E.     Relay
Relay merupakan komponen elektronika yang memiliki fungsi yang hampir sama dengan saklar/switch, komponen ini bekerja sebagai saklar mekanik yang digerakkan oleh energi listrik. Relay menggunakan gaya elektromagnetik untuk membuka atau menutup kontak. Relay digunakan untuk menggerakkan arus atau tegangan yang besar dengan memakai arus atau tegangan yang kecil. Relay dapat berfungsi sebagai pengatur logika kontrol untuk suatu sistem.
Gambar 5. Bentuk fisik Relay
F.      LED (Light Emiting Dioda)
Dioda cahaya atau lebih dikenal dengan sebutan LED (light-emitting diode) adalah suatu semikonduktor yang memancarkan cahaya monokromatik yang tidak koheren ketika diberi tegangan maju. Gejala ini termasuk bentuk elektroluminesensi. Warna yang dihasilkan bergantung pada bahan semikonduktor yang dipakai, dan bisa juga dekat ultraviolet, tampak, atau inframerah.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiXr8seghjgEV-h8swvL3y1zardbV2dpJQvQsK08fN4RN0G7hZ7FrpwfSMUzVbbMD_zvhI0thh6X5s4o0rri0PG2ywB_D-K7R61LKO1CAXnYYUhufL1bovzXuN76k6tJFSN0_LWsEc9HjgV/s1600/18.png           https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgkBlEBfBAcd_TiZb8fZy_OC1S__0wAMuUbKyRjIG_Mr9Ga-nnU5rhs1tgoi-1_Q331oYruePjznHRUcxKgYgtwnCO84s9htyh99wSysjsBQo1I8LMPHXqPaCYXcKi6SJgn0eHGAwalLOLm/s1600/17.png

Gambar 6. Bentuk fisik dan Simbol LED
Cara Kerja LED
Karena LED adalah salah satu jenis dioda maka LED memiliki 2 kutub yaitu anoda dan katoda. Dalam  hal ini LED akan menyala bila ada arus listrik mengalir dari  anoda menuju katoda. Pemasangan kutub LED tidak boleh terebalik karena apabila terbalik kutubnya maka LED tersebut tidak akan menyala.
G.    Papan PCB
Printed Circuit Board disingkat PCB adlaah sebuah papan yang digunakan untuk mendukung semua komponen-komponen elektronika yang berada diatasnya. Papan PCB juga memiliki jalur jalur konduktor yang terbuat dari tembaga dan berfungsi untuk menghubungkan antara satu komponen dengan komponen lainnya.
Gambar 7. Bentuk fisik papan PCB
H.    Baterai
  merupakan sumber tegangan pengganti power supplay.
Gambar 8. Bentuk fisik Baterai
I.       Kabel penghubung tunggal
           digunakan untuk menghubungkan antara ujung-ujung kutub .
Gambar 9 kabel penghubung tunggal

2.3. Prinsip kerja LDR
            Pada sisi bagian atas LDR terdapat suatu garis atau jalur melengkung yang menyerupai bentuk kurva.Jalur tersebut terbuat dari bahan cadmium sulphida yang sangat sensitiv terhadap pengaruh dari cahaya.Jalur cadmium sulphida yang terdapat pada LDR.Jalur cadmium sulphida dibuat melengkung menyerupai kurva  agar jalur tersebut dapat dibuat panjang dalam ruang (area) yang sempit.Cadmium sulphida (CdS) merupakan bahan semi-konduktor yang memiliki gap energi antara elektron konduksi dan elektron valensi. Ketika cahaya mengenai cadmium sulphida, maka energi proton dari cahaya akan diserap sehingga terjadi perpindahan dari band valensi ke band konduksi. Akibat perpindahan elektron tersebut mengakibatkan hambatan dari cadmium sulphida berkurang dengan hubungan kebalikan dari intensitas cahaya yang mengenai LDR.Lihat gambar  dibawah ini.
Gambar 10. Jalur Cadmium Sulphide pada LDR


Pada saat gelap atau cahaya redup, bahan dari cakram tersebut menghasilkan elektron bebas dengan jumlah yang relative kecil. Sehingga hanya ada sedikit elektron untuk mengangkut muatan elektrit. Artinya pada saat cahaya redup, LDR menjadi konduktor yang buruk, atau bisa disebut juga LDR memiliki resistansi yang besar pada saat gelap atau cahaya redup.
            Pada saat cahaya terang, ada lebih banyak elektron yang lepas dari atom bahan semikonduktor tersebut. Sehingga akan lebih banyak elektron untuk mengangkut muatan elektrit. Artinya pada saat cahaya terang, LDR menjadi konduktor yang baik, atau bisa disebut juga LDR memiliki resistansi kecil pada saat cahaya terang.




















BAB 111
METODE PENELITIAN

3.1. Waktu dan Tempat
            pembuatan projek Elektronika Dasar ini dilaksanakan selama 3 hari, mulai dari tanggal 26 sampai 28 November 2016.
Pembuatan projeck Elektronika Dasar ini dilaksanakan di lingkungan kampus
(Ruang kelas dan Laboratorium Pendidikan Fisika Universitas Jambi) dan Diluar Kampus (Rumah).

3.2. Metode Pelaksanaan
            Dalam kegiatan ini, metode yang digunakan dalah metode eksperimen Rancang Acak Lengkap (RAL). Metode ini dilakukan untuk menguji kefektifan alat dan bahan yang digunakan dalam membuat Sensor cahaya menggunakan LDR.

3.3. Alat dan Bahan

No
Alat dan Bahan
Jumlah
1
Transistor NPN type
1 buah
2
Resistor 100 Ω
1 buah
3
Resistor 33.000 Ω
1 buah
4
LDR
1 buah
5
Lampu LED
1 buah
6
Potensiometer 10.000 Ω
1 buah
7
Relay
1 buah
8
Papan PCB
1 buah
9
Baterai 1.5 V
2 buah
10
Tempat dudukan baterai
1 buah
11
Kabel tunggal mini
1 meter
12
Solder
1 buah
13
Saklar
1 buah
                                                                      
3.4. Prosedur Kerja
Langkah-langkah untuk merancang sensor cahaya dengan LDR yaitu          :
1.      Menyiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan untuk merangkai alat
2.      Merangkai alat dan bahan seperti gambar dibawah :
3.      Mengatur resistansi potensiometer agar lampu mati saat keadaan terang dan lampu hidup saat keadaan gelap;
4.      Menguji coba rangkaian menggunakan lux meter untuk memperoleh data hasil.
5.      Mencatat hasil pada tabel data
6.      Membuat kesimpulan dari percobaan tersebut.

3.5. Pengujian alat

A.    Mengukur Intenistas alat diruangan dengan intensitas cahaya terang
1.      Siapkan Luxmeter dan sensor cahaya.
2.      Pastikan ruangan pada keadaan terang dengan cahaya yang cukup.
3.      Menghidupkan saklar sensor cahaya.
4.      Mengamati nilai Luxmeter.
5.      Hasil yang didapatkan yaitu nilai Intensitas cahaya pada alat yaitu tidak ada atau nol.
B.     Mengukur Intenistas alat diruangan dengan intensitas cahaya redup
1.      Siapkan Luxmeter dan sensor cahaya.
2.      Pastikan ruangan pada keadaan redup dengan cahaya yang kurang terang.
3.      Menghidupkan saklar sensor cahaya.
4.      Mengamati nilai Luxmeter.
5.      Hasil yang didapatkan yaitu nilai Intensitas cahaya pada alat yaitu tidak ada atau nol.

C.    Mengukur Intenistas alat diruangan dengan intensitas gelap
1.      Siapkan Luxmeter dan sensor cahaya.
2.      Pastikan ruangan pada keadaan gelap yaitu tidak ada cahaya.
3.      Menghidupkan saklar sensor cahaya.
4.      Mengamati nilai Luxmeter.
5.      Hasil yang didapatkan yaitu nilai Intensitas cahaya pada alat yaitu besar.
















BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil
A.    Hasil Produk Sensor Cahaya
1.      Bahan Baku                                           Hasil Produk Alat                  
                     
                                                                       
                                    Hasil Produk Alat                  

B.     Data hasil Perhitungan sensor cahaya berbasis LDR
No
Intensitas Cahaya Ruangan
Intensitas LDR dan Ruangan
Intensitas cahaya LDR
1
4275,00 Lux  (terang)
4275,00 Lux
0 Lux
2
530,00 Lux    (redup)
530,00 Lux
0 Lux
3
 16,00 Lux     (gelap)
31,00 Lux
15 Lux

4.2. Pembahasan
Pada proyek tugas kali ini, kami membuat sensor cahaya berbasis LDR, dimana LDR merupakan salah satu resistor yang dapat bekerja tergantung pada intensitas cahaya yang diterima oleh LDR tersebut. Pada kenyataannya, LDR bekerja tergantung  dari intensitas cahaya yang diterimanya dimana pada saat gelap, bahan dari cakram tersebut menghasilkan elektron bebas dengan jumlah yang relative kecil. Sehingga hanya ada sedikit elektron untuk mengangkut muatan elektrit. Artinya pada saat cahaya redup, LDR menjadi konduktor yang buruk, atau bisa disebut juga LDR memiliki resistansi yang besar pada saat gelap atau cahaya redup sehingga arus yang cukup besar dapat mengalir ke LED dapat menghidupkan lampu LED. Pada saat cahaya terang atau redup, ada lebih banyak elektron yang lepas dari atom bahan semikonduktor tersebut. Sehingga akan lebih banyak elektron untuk mengangkkut muatan elektrit. Artinya pada saat cahaya terang, LDR menjadi konduktor yang baik, atau bisa disebut juga LDR memiliki resistansi kecil pada saat cahaya terang sehingga arus yang diterima LED menjadi kecil dan lampu LED pun redup bahkan mati.
            Kami mengawali percobaan dengan mempersiapkan alat dan merangkai rangkaian LDR, lalu kami menguji cobakannya di ruangan gelap dan ruangan dengan cahaya yang cukup. Percobaan pertama dilakukan dilakukan diruangan gelap , ketika saklar dihidupkan, maka LDR pun bekerja denagn resistansi yang besar yang dapat menghidupkan lampu LED akibat adanya arus yang diterima oleh LED kemudian kami matikan saklar. Kemudian percobaan kedua yaitu kami percobakan diruang dengan intensitas cahaya yang redup, saat saklar di hidupkan, LDR pun bekerja dengan menghasilkan resistansi yang sedang, sehingga lampu LED menyala dengan redup kemudian kami matikan saklar kembali.
Kemudian percobaan ketiga yaitu kami meguji coba di ruangan yang intensitas cahayanya cukup terang, saat saklar dihidupkan, maka LDR bekerja sebagai penghasil resistansi yang kecil, sehingga lampu LED menjadi tidak menyala. Percobaan ini kami lakukan berulang ulang. Ini sesuai dengan prinsip kerja LDR sebagai sensor cahaya, maka percobaan yang kami lakukan pun berhasil.
Kemudian kami mengambil data pengamatan sebanyak tiga kali, yaitu saat intensitas cahaya ruangan 4275,00 Lux  yaitu saat cahay diruangan terang, maka kami tempatkan LDR tersebut diruangan gelap  dan  Intensitas LDR dan Ruangan yaitu 4275,00 Lux, lalu saat  Intensitas Cahaya diruangan sebesar 530,00 Lux saat lampu ruangan  redup, maka Intensitas LDR dan Ruangan yaitu 530,00 Lux, kemudian untuk intensitas Cahaya Ruangan gelap sebesar  16,00 Lux, maka Intensitas LDR dan Ruangan yaitu sebesar 31,00 Lux,
Untuk mendapatkan Intensitas cahaya dari alat LDR maka digunakan rumus:
Intensitas Cahaya LDR = Intensitas Cahaya Ruangan – Intensitas Cahaya LDR
 dan Ruangan
 
 



Dari rumus diatas didapat Intensitas cahaya LDR dalam keadaan ruangan denga cahaya  terang  dan redup sebesar 0 Lux artinya Intensitas cahaya LDR tidak ada atau LDR tidak menghasilkan cahaya, sedangkan saat berada pada ruangan yang gelap intensitas cahaya pada LDR yaitu sebesar 15 Lux, artinya terjadi aliran arus pada LED dan menghasilkan Cahaya pada LED, sehingga LDR kamipun bekerja. Hal ini terjaid karena sesuai prinsip kerja LDR, dimana Pada saat gelap bahan dari cakram tersebut menghasilkan elektron bebas dengan jumlah yang relative kecil. Sehingga hanya ada sedikit elektron untuk mengangkut muatan elektrit. Artinya pada saat cahaya redup, LDR menjadi konduktor yang buruk, atau bisa disebut juga LDR memiliki resistansi yang besar pada saat gelap atau cahaya redup sehingga arus yang cukup besar dapat mengalir ke LED dapat menghidupkan lampu LED.
            Pada saat cahaya terang atau redup, ada lebih banyak elektron yang lepas dari atom bahan semikonduktor tersebut. Sehingga akan lebih banyak elektron untuk mengangkkut muatan elektrit. Artinya pada saat cahaya terang, LDR menjadi konduktor yang baik, atau bisa disebut juga LDR memiliki resistansi kecil pada saat cahaya terang sehingga arus yang diterima LED menjadi kecil dan lampu LED pun redup bahkan mati. Artinya praktikum yang kami lakukan berhasil sesuai prinsip, meskipun hasil yang kami dapatkan cukup berhasil, namun alat dan bahan serta cara pembuatan yang kami dapatkan kurang efektif sehingga dapat menjadi evaluasi.
BAB V
PENUTUP

5.1. Kesimpulan
A.    Sensor cahaya adalah alat yang digunakan untuk mengubah besaran cahaya menjadi besaran listrik. LDR merupakan salah satu jenis resistor yang disebut  sebagai fotoresistor. Nilai hambatan LDR dipengaruhi oleh cahaya yang diterima  dari lingkungan sekitar. Resistansi LDR dapat berubah-ubah tergantung pada intensitas cahaya yang diterima oleh LDR itu sendiri.
B.     Komponen-komponen pokok sensor cahaya LDR yaitu :
1.      Transistor type
2.      Resistor dengan nilai 100 Ohm dan 33000 Ohm
3.      LDR
4.      Potensiometer
5.      LED
6.      Relay
C.     Prinsip kerja LDR yaitu
Cadmium sulphida (CdS) merupakan bahan semi-konduktor yang memiliki gap energi antara elektron konduksi dan elektron valensi. Ketika cahaya mengenai cadmium sulphida, maka energi proton dari cahaya akan diserap sehingga terjadi perpindahan dari band valensi ke band konduksi. Akibat perpindahan elektron tersebut mengakibatkan hambatan dari cadmium sulphida berkurang dengan hubungan kebalikan dari intensitas cahaya yang mengenai LDR.

5.II. Saran
            Project sebaiknya diperbaiki lagi, dan menggunakan alat dan bahan yang lebih lengkap serta sesuai dengan standar. Dalam pembuatan project harus lebih meningkatkan ketelitian dan keseriusan, serta memperbanyakn memahami literature yang menunjang,

DAFTAR PUSTAKA
Hidayat, samsul,Dkk. 2009. Rancang Bangun Atap Sirip Otomatis Menggunakan LDR Dan Sensor Tetes Air Hujan Berbasis Mikrokontroler. Diakses pada tanggal 27 November 2016. Diakses di: Http//www.Dokumentips.com.
Mustofa.2013. Rangkaian Lampu Otomatis Menggunakan LDR (Light Dependent Resistor). Malang: Universitas Negeri Malang.
Supatmi. 2011. Pengaruh Sensor LDR terhadap Pengontrolan Lampu. Diakses pada tanggal 27 November 2016.  Diakses di: http://jurnal.unikom.ac.id/jurnal/
pengaruh-sensor-ldr-terhadap.1n.
Widyanita, Romi. 2014. Aplikasi LDR Sebagai Pendeteksi Warna Berbasis Mikrokontroler. Yogyakarta. Diakses pada tanggal 27 November 2016. Diakses di: https://www.google.com/search?q=jurnal+romi+widyanita+%
2C+sensor+LDR&ie=utf-8&oe=utf-8.

















LAMPIRAN
1.      Alat dan bahan
1.Transistor                             2. Resistor                               3. LDR
                 


4.       Potensiometer                                          5,Relay                                                  6. LED
                                

                                                                                                                                                               
7.      Baterai                               8. Dudukan Baterai                 9.Papan PCB
                         

                                                           
10. Saklar                               11. Kabel tunggal                  12. Solder
                                                                              
13. Gunting

2.      Proses pembuatan alat
1.      Mempersiapkan alat dan bahan                2. Merangkai alat pada papan breadboard
           


3.merangkai pada papan PCB                         4. Menyolder alat
            

5.hasil produk                                                 6. Pengujian produk
        




ok terima kasih ;)



























Tidak ada komentar:

Posting Komentar