SU (Power Supply Unit) PSU termasuk power conversion AC/DC. Fungsi
utamanya mengubah listrik arus bolak balik (AC) yang tersedia dari aliran
listrik (di Indonesia, PLN) menjadi arus listrik searah (DC) yang dibutuhkan
oleh komponen pada PC
LAPORAN
PROJECT ELEKTRONIKA DASAR 1
“ADAPTOR”
DOSEN
PENGAMPU : Fibrika Rahmat Basuki, S.Pd., M.Pd
Disusun
oleh : Kelompok
Anggota :
1. Anjar Widaningrum (A1C315022)
2. Jumainah (A1C315037)
3. Muhammad Nuruzzaman (A1C315011)
4. Nindi Ayu Latiffah (A1C315017)
5. Yuhani Agustri (A1C315034)
6. Yulia Ningsih (A1C315027)
PROGRAM
STUDI PENDIDIKAN FISIKA
FAKULTAS
KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS
JAMBI
2016
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang
Maha Esa karena berkat rahmat dan
karunia-Nya, tim penyusun dapat menyelesaikan tugas akhir mata kuliah dengan
judul “ Sensor Cahaya Berbasis LDR (Light Dependent Resistor)” , laporan ini disusun
untuk memenuhi tugas mata kuliah Elektronika Dasar pada Program Studi
Pendidikan Fisika di Universitas Jambi.
Dalam penyusunan tugas sini, penulis
mendapat hambatan dan keuslitan, namun berkat bantuan dari dosen dan
rekan-rekan akhirnya penulis dapat menyelesaikan tugas tepat pada waktunya.
Oleh karena itu, Tim Penyusun mengucapkan terima kasih kepada dosen pengajar
mata kuliah Elektronika Dasar I dan rekan-rekan yang telah membantu dalam
proses penyusunan tugas ini.
Demikian makalah ini disusun.
Akhirnya, tim penyusun berharap agar makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca
terutama dalam memahami pentingnya Sensor Cahaya LDR (Light Dependent Resistor)
dalam perkembangan ilmu Fisika.
Jambi,
27
November 2016
Tim
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ………….……………………..i
DAFTAR ISI ………………………………...ii
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1.Latar
Belakang ..……………………….………1
1.2.Rumusan
Masalah ………………………………...2
1.3.Tujuan …………………….......………2
BAB 11 KAJIAN PUSTAKA
2.1.Pengertian Adaptor ………………………………..3
2.2.Komponen-komponen Adaptor ……… ……………………….5
2.3.Prinsip Kerja Adaptor .. .…………….….…….……...17
BAB 111 METODE
PENELITIAN
3.1. Waktu dan Tempat ………………………………..23
3.2.Metode Pelaksanaan ………………………………..23
3.3.Alat dan Bahan ………………………………..23
3.4.Prosedur Kerja ………...……………….……..24
3.5.Pengujian Komponen ……………………....…….….24
BAB IV HASIL DAN
PEMBAHASAN
4.1.Hasil ……………………………….26
4.2.Pembahasan ……………………………….27
BAB V PENUTUP
5.1.Kesimpulan ……………………….……….29
5.2.Saran ………………………….….…29
DAFTAR PUSTAKA .……………………………….30
LAMPIRAN ………………………….…….31
BAB
1
PENDAHULUAN
1. 1
Latar Belakang
Adaptor
adalah pengganti batteray maupun aki dengan.Alat ini disebut adaptor karena
berasal dari kata “to adapt” yang berarti menyesuaikan dari tegangan
bolak-balik (AC) kepada suatu pesawat Elektronika yang memerlukan tegangan
searah (DC).
Adaptor adalah sebuah rangkaian
elektronika yang dapat mengubah tegangan AC menjadi DC. Rangkaian ini adalah
alternatif pengganti dari sumber tegangan DC, misalnya batu baterai dan
accumulator. Keuntungan dari adaptor dibanding dengan batu baterai atau
accumulator adalah sangat praktis berhubungan dengan ketersediaan tegangan
karena adaptor dapat di ambil dari sumber tegangan AC yang ada di rumah, di
mana pada jaman sekarang ini setiap rumah sudah menggunakan listrik. Selain
itu, adaptor mempunyai jangka waktu yang tidak terbatas asal ada tegangan AC,
tegangan AC ini sudah merupakan kebutuhan primer dalam kehidupan manusia.
Adaptor Banyak Digunakan Dalam Berbagai Alat
Sebagai Catu Daya ,Seperti Amplifier ,Tv Mini ,Radio ,Tape ,Dll .Jika Di Lihat
Dari Jenis Peralatannya Alat-Alat Tersebut Tidak Terlalu Besar Dan Juga Bisa Di
Bilang Praktis Karena Dapat Di Gunakan Oleh Semua Orang .Untuk
Perbengkelan Elektronika Yang Selalu Memerlukan Tenaga Listrik Dc Untuk
Kreparasi Maupun Untuk Percobaan-Percobaan ,Maka Kita Menggunakan Catu
Daya Yang Lebih Hemat Dan stabil di bandingkan dengan batu baterai ,Karena batu
baterai daya tahannya sangat terbatas dan mudah terjadi perubahan tegangan.
Sebetulnya rangkaian catu daya bisa bervariasi ,Ada yang sederhana namun
umumnya kurang stabil ,Dan ada pula yang stabil seperti catu daya yang variable
.Seperti halnya pesawat-pesawat elektronika pada umumnya ,Maka rangkaian catu
daya juga merupakan suatu rangkaian elektronika yang terdiri dari beberapa blok
dan bagian yang mempunyai peran dan fungsi yang berbeda-beda ,Karena fungsi dan
kegunaan masing-Masing bagian catu daya tidak lepas dari sifat ,Fungsi, Dan
kegunaan masing-Masing komponen yang membentuknya .Kerusakan pada jenis adaptor
tersebut sering di jumpai akibat hubungan singkat dari arus listrik, oleh
karena itu harus di perhatikan masukannya, Dari pernyataan tersebut biasanya
berpengaruh buruk pada ic.
Adaptor biasanya terdapat pada
charger laptop ataupun charger handphone. Permasahan yang terkadang dihadapi
yaitu lcharger rusak. Penyebab charger itu rusak yaitu bisa disebabkan karena
adaptornya ataupun kabelnya. Jika charger rusak tentunya harus diganti dengan
yang baru dan harganyapun juga akan lebih mahal. Untuk masalah adaptor yang
rusak sebenarnya bisa dirangkai seniri secara sederhana tanpa harus
mengeluarkan uang yang sangat banyak.
1. 2 Rumusan
Masalah
1
Bagaimana cara
membuat rangkaian sederhana dari adaptor ?
2
Apa fungsi dari
masing-masing komponen penyusun adaptor?
3
Bagaimana prinsip
kerja dari adaptor?
1.
3
Tujuan penulisan
Adapun tujuan dilakukannya kegiatan
project akhir ini adalah sebagai berikut:
1. Mahasiswa
dapat membuat rangkaian sederhana adaptor
2. Mahasiswa
dapat memahami fungsi dari masing-masing komponen penyusun adaptor
3. Mahasiswa
dapat memahami prinsip kerja dari adaptor
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
2. 1
Pengertian Adaptor
Menurut
Bratasmaga (2014: 1), adaptor adalah sebuah alat yang digunakan untuk
menurunkan tegangan listrik dan mengubah tegangan listrik AC (Alternating
Current) menjadi tegangan listrik DC (Direct Current).
Catu
daya atau sering disebut dengan Power Supply adalah perangkat
elektronika yang berguna sebagai sumber daya untuk perangkat lain. Secara umum
istilah catu daya berarti suatu sistem penyearah-filter yang mengubah ac
menjadi dc murni. Sumber DC seringkali dapat menjalankan peralatan-peralatan
elektronika secara langsung, meskipun mungkin diperlukan beberapa cara untuk
meregulasi dan menjaga suatu ggl agar tetap meskipun beban berubah-ubah. Energi
yang paling mudah tersedia adalah arus bolak-balik, harus diubah atau
disearahkan menjadi dc berpulsa (pulsating dc), yang selanjutnya harus
diratakan atau disaring menjadi tegangan yang tidak berubah-ubah. Tegangan dc
juga memerlukan regulasi tegangan agar dapat menjalankan rangkaian dengan
sebaiknya.
Secara
garis besar, pencatu daya listrik dibagi menjadi dua macam, yaitu pencatu daya
tak distabilkan dan pencatu daya distabilkan. Pencatu daya tak distabilkan
merupakan jenis pencatu daya yang paling sederhana. Pada pencatu daya jenis
ini, tegangan maupun arus keluaran dari pencatu daya tidak distabilkan,
sehingga berubah-ubah sesuai keadaan tegangan masukan dan beban pada keluaran.
Pencatu daya jenis ini biasanya digunakan pada peranti elektronika sederhana
yang tidak sensitif akan perubahan tegangan. Pencatu jenis ini juga banyak
digunakan pada penguat daya tinggi untuk mengkompensasi lonjakan tegangan keluaran
pada penguat.
Pencatu
daya distabilkan pencatu jenis ini menggunakan suatu mekanisme lolos balik
untuk menstabilkan tegangan keluarannya, bebas dari variasi tegangan masukan,
beban keluaran, maupun dengung. Ada dua jenis yang digunakan untuk menstabilkan
tegangan keluaran, antara lain:
1. Pencatu daya linier, merupakan jenis pencatu
daya yang umum digunakan.
Cara
kerja dari pencatu daya ini adalah mengubah tegangan AC menjadi tegangan AC
lain yang lebih kecil dengan bantuan Transformator. Tegangan ini kemudian disearahkan dengan menggunakan rangkaian
penyearah tegangan, dan di bagian akhir ditambahkan kondensator sebagai
penghalus tegangan sehingga tegangan DC yang dihasilkan oleh pencatu daya jenis
ini tidak terlalu bergelombang. Selain menggunakan diode sebagai penyearah,
rangkaian lain dari jenis ini dapat menggunakan regulator tegangan linier
sehingga tegangan yang dihasilkan lebih baik daripada rangkaian yang
menggunakan dioda. Pencatu daya jenis ini biasanya dapat menghasilkan tegangan
DC yang bervariasi antara 0 - 60 Volt dengan arus antara 0 - 10 Ampere.
2.
Pencatu daya
Sakelar, pencatu daya jenis ini menggunakan metode yang berbeda dengan pencatu
daya linier. Pada jenis ini, tegangan AC yang masuk ke dalam rangkaian langsung
disearahkan oleh rangkaian penyearah tanpa menggunakan bantuan transformer.
Cara menyearahkan tegangan tersebut adalah dengan
menggunakan frekuensi tinggi antara 10KHz hingga 1MHz, dimana frekuensi ini
jauh lebih tinggi daripada frekuensi AC yang sekitar 50Hz.Pada pencatu daya
sakelar biasanya diberikan rangkaian umpan balik agar tegangan dan arus yang
keluar dari rangkaian ini dapat dikontrol dengan baik (Shrader,
1991,hal:200-201).
Dalam
komponen atau beberapa alat elektronika ada bagian yang disebut sebagai catu
daya. Catu daya adalah bagian dari setiap perangkat elektronika yang berfungsi
sebagai sumber tenaga. Catu daya sebagai sumber tenaga dapat berasal dari
;baterai , accu , solar cell dan adaptor. Komponen ini akan mencatu tegangan
sesuai dengan tegangan yang diperlukan oleh rangkaian elektronika (Annonim,
2009: 12).
2.2 Komponen – komponen Adaptor
Adaptor terdiri dari
komponen-komponen yang berfungsi sesuai bagiannya, seperti yang tertera di
bawah ini.
1. Power Supply
Semua peralatan elektronika
menggunakan sumber tenaga untuk beroperasi ,sumber tenaga tersebut
bermacam-macam ada yang dari baterai, aki ,ada juga yang langsung menggunakan
tegangan listrik jala-jala PLN. Untuk konsumsi tegangan yang berasal dari
tegangan listrik untuk alat-alat elektronika tertentu tidak bisa langsung
dikonsumsi akan tetapi harus disesuaikan dengan tegangan yang diperlukan oleh
peralatan tersebut. Penyesuaian tegangan ini dilakukan oleh sebuah alat yang
dinamakan Power Supply atau adaptor. Pada dasarnya Power Supply termasuk dari
bagian power conversion. Power conversion terdiri dari tiga macam :
a) AC/DC Power Supply
b) DC/DC converter
c) DC/AC inverter
Power supply untuk PC sering juga
disebut PSU (Power Supply Unit) PSU termasuk power conversion AC/DC. Fungsi
utamanya mengubah listrik arus bolak balik (AC) yang tersedia dari aliran
listrik (di Indonesia, PLN) menjadi arus listrik searah (DC) yang dibutuhkan
oleh komponen pada PC
2.Dioda
Dioda adalah semikonduktor yang
terdiri dari persambungan (junction) P-N.Sifat diode yaitu dapat menghantarkan
arus pada tegangan maju dan menghambat arus pada tegangan balik. Dalam
elektronika, dioda adalah komponen aktif bersaluran dua (diode termionik
mungkin memiliki saluran ketiga sebagai pemanas). Sifat kesearahan yang
dimiliki sebagian besar jenis dioda seringkali disebut karakteristik
menyearahkan. Fungsi paling umum dari dioda adalah untuk memperbolehkan arus
listrik mengalir dalam suatu arah (disebut kondisi panjar maju) dan untuk
menahan arus dari arah sebaliknya (disebut kondisi panjar mundur). Ketika dioda
diberi tegangan positif maka potensial positif yang ada pada plate akan menarik
elektron yang baru saja terlepas dari katoda oleh karena emisi thermionic, pada
situasi inilah arus listrik baru akan terjadi. Seberapa besar arus listrik yang
akan mengalir tergantung daripada besarnya tegangan positif yang dikenakan pada
plate. Semakin besar tegangan plate akan semakin besar pula arus listrik yang
akan mengalir. Oleh karena sifat dioda yang seperti ini yaitu hanya dapat
mengalirkan arus listrik pada situasi tegangan tertentu saja, maka diode dapat
digunakan sebagai penyearah arus listrik (rectifier). Pada kenyataannya memang
dioda banyak digunakan sebagai penyearah tegangan AC menjadi tegangan DC pada
rangkaian Elektronik. Dioda sebagai salah satu komponen aktif sangat popular
digunakan dalam rangkaian Elektronika, karena bentuknya sederhana dan
penggunaannya sangat luas. Ada beberapa macam rangkaian dioda, diantaranya :
penyearah setengah gelombang (Half-Wave Rectifier), penyearah gelombang penuh
(Full-Wave Rectifier), rangkaian pemotong (Clipper), rangkaian penjepit
(Clamper) maupun pengganda tegangan (Voltage Multiplier)
Gamabr 2.
Dioda
3. Elco (Electrolit Condensator)
Fungsi elco dalam suatu rangkaian
elektronika yaitu di pakai untuk mengetahui nilai kapasitas sebuah elco didalam
satuan uf (mikro farad). Fungsi elco biasanya sering disebut sebagai kapasitor
polar. Dalam kapasitor polar mempunyai dua kutub yang berlainan pada setiap
kakinya, sehingga didalam pemasangan komponen ini tidak bisa terbalik maupun
salah didalam pemasangan.
Gambar 3 .
Elco
3. Transformator Step Down
Transformator stepdown merupakan
transformator yang digunakan untuk menurunkan tegangan. Transformator atau
trafo adalah alat listrik melalui gandengan magnet memindahkan daya listrik
dari suatu rangkaian ke rangkaian lainya dengan frekuensi yang sama. Tegangan
dapat di naikan atau diturunkan sesuai dengan besar kecilnya arus yang mengalir
dalam rangkaian.
Transformator adalah suatu alat
listrik yang dapat memindahkan dan mengubah energi listrik dari satu atau lebih
rangkaian listrik ke rangkaian listrik yang lain, melalui suatu gandengan
magnet dan berdasarkan prinsip induksi-elektromagnet. Transformator digunakan
secara luas, baik dalam bidang tenaga listrik maupun elektronika. Penggunaan
transformator dalam sistem tenaga listrik yaitu untuk menaikan
tegangan dari pembangkit listrik, untuk ditransmisikan. Transformator juga
dipakai untuk menurunkan tegangan listrik akan didistribusikan.
Dalam bidang elektronika,
transformator digunakan antara lain sebagai gandengan impedansi antara sumber
dengan beban, untuk memisahkan satu rangkain dari rangkaian yang lain; dan
untuk menghambat arus searah sambil tetap melakukan atau mengalirkan arus
bolak-balik antara rangkaian. Berdasarkan frekuensi, transformator dapat
dikelompokkan sebagai berikut :
1.
Frekuensidaya,50 - 60 kc/s
2.
Frekuensi pendengaran, 50 - 20kc/s
3.
Frekuensi radio, diatas 30 kc/s.
Dalam bidang elektronika pemakaian
transformator dikelompokkan menjadi :
1.
Transformator inti besi
2.
Transformator inti feri
3.
Transformator inti udara
Transformator yang kami gunakan
yaitu transformator non CT
Gambar 3 Transformator Step Down
type non CT
4. IC
Integrated circuit atau IC adalah komponen dasar yang terdiri dari
resistor, transistor dan lain-lain.IC adalah komponen yang dipakai sebagai otak
peralatan elektronika.IC regulator rangkaian regulasi atau pengatur tegangan
keluaran dari sebuah catu daya agar efek dari naik atau turunnya tegangan
jala-jala tidak mempengaruhi tegangan catu daya sehingga menjadi stabil.
IC regulator
digunakan untuk meregulasi tegangan, tegangan yang keluar setelah melalui IC
regulator akan sesuai dengan jenis IC.
Misalkan IC
7805 maka tegangan yang keluar sebesar +5V.IC 7805 mempunyai arti 78 adalah
menstabilkan tegangan positif.Sedangkan 05 adalah besarnya tegangan yang keluar
sebesar +5V. Sedangkan untuk IC 7905 mempunyai arti 79 adalah menstabilkan
tegangan negatif dan 05 adalah besarnya tegangan yang keluar sebesar -5V.
Untuk
mengetahui kaki pada IC regulator kita dapat melihat posisi IC, apabila pada IC
tertera kode IC maka terhitung dari kiri ke kanan adalah kaki satu,dua dan
tiga. Pada IC 78xx kaki satu adalah kaki input, kaki dua adalah kaki ground dan
kaki tiga adalah kaki output. Sedangkan untuk IC79xx kaki satu adalah kaki
ground, kaki dua adalah kaki input, kaki tiga adalah kaki output.
Gambar 4.
Fisik IC
5. Papan PCB
Printed
Circuit Board disingkat PCB adlaah sebuah papan yang digunakan untuk mendukung
semua komponen-komponen elektronika yang berada diatasnya. Papan PCB juga
memiliki jalur jalur konduktor yang terbuat dari tembaga dan berfungsi untuk
menghubungkan antara satu komponen dengan komponen lainnya.
Gambar 5. Bentuk fisik papan PCB
6. Kabel Tunggal
digunakan
untuk menghubungkan antara ujung-ujung kutub .
Gambar 6. kabel
penghubung tunggal
7. Soket
Yang dimaksud dengan Konektor
(Connector) dalam Teknik Elektronika adalah suatu komponen Elektro-Mekanikal
yang berfungsi untuk menghubungkan satu rangkaian elektronika ke rangkaian
elektronika lainnya ataupun untuk menghubungkan suatu perangkat dengan
perangkat lainnya. Pada umumnya, Konektor terdiri Konektor Plug (male) dan
Konektor Socket (female). Saat ini, terdapat banyak sekali jenis-jenis konektor
dengan nama yang berbeda-beda dan untuk keperluan yang berbeda-beda juga.
Selain konektor standar yang sering kita temui seperti konektor USB, Konektor BNC
dan Konektor Koaksial, terdapat juga konektor yang dirancang khusus untuk
dipasangkan di PCB untuk menghubungkan satu rangkaian PCB dengan rangkaian PCB
lainnya. Konektor ini sering disebut dengan Konektor PCB (PCB Connector).
Terdapat banyak Bentuk dan jumlah Pin (kaki) Konektor PCB tergantung pada
keperluan rangkaian PCB yang bersangkutan.
Jenis-jenis Konektor Standar
Konektor-konektor standar yang
sering kita temui dalam kehidupan sehari-hari kita maupun dalam Industri
diantaranya adalah Konektor USB, Konektor BNC, Konektor Koaksial, Konektor DC
Power Supply, Konektor Banana, Konektor D, Konektor RJ45 dan masih banyak lagi.
Berikut ini adalah penjelasan
singkat dan bentuk (gambar) beberapa Jenis Konektor Standar yang paling sering
ditemui.
1.
Banana
Connector (Konektor Banana) dan Socket
Banana Connector ini sering disebut
juga dengan Konektor 4mm, hal ini dikarenakan diameter Pin Banana Conector ini
berukuran 4mm. Pin pada Banana Connector ini terdapat 1 atau 2 per (spring)
yang menonjol keluar, sehingga bentuknya menyerupai Pisang (Banana). Salah satu
kelebihan Banana Connector (Konektor Banana) adalah dapat melewatkan arus
listrik yang tinggi hingga 10A. Oleh karena itu, Konektor Banana ini banyak
digunakan sebagai konektor yang menghubungkan Speaker ke Amplifier dan juga
dalam Peralatan Test Equipment (Alat-alat ukur / Uji)
seperti Multimeter dan Osiloskop. Konektor Banana ini ditemukan
oleh Richard Hirschmann pada tahun 1924.
Dibawah ini adalah gambar bentuk Konektor Banana (Banana
Connector) beserta socketnya :
2. USB Connector (Konektor USB) dan
Socket
USB adalah singkatan dari Universal
Serial Bus dan merupakan konektor yang paling populer saat ini dalam hal yang
berhubungan dengan Catu Daya (Power Supply), Komunikasi dan Koneksi antara
Komputer dengan Peralatan Elektronika seperti Handphone, Harddisk, Digital
Kamera dan lain sebagainya. Seiring dengan perkembangannya peralatan Portable,
Konektor USB pun memiliki berbagai jenis ukuran yakni Ukuran Standard Type,
Mini dan Micro.
Konektor USB ini dikembangkan oleh 7
Perusahaan besar, diantaranya adalah Compaq, DEC, IBM, Intel, Microsoft, NEC
dan Nortel pada tahun 1994.
Berikut ini adalah gambar bentuk
Konektor USB (USB Connector) beserta Socketnya :
3.
Coaxial
Connector (Konektor Koaksial) dan Socket
Coaxial Connector (Konektor
Koaksial) digunakan untuk menghubungkan kabel Koaksial yang membawa Frekuensi
Tinggi seperti pada kabel Antena TV. Coaxial Connector ini memiliki kelebihan
dalam mengurangi Noise pada Frekuensi Tinggi. Dibawah ini adalah gambar bentuk
Konektor Koaksial (Coaxial Connector) beserta Socketnya :
4.
BNC
Connector (Konektor BNC) dan Socket
BNC Connector (Konektor BNC)
dirancang khusus untuk kabel koaksial (coaxial) yang membawa signal Frekuensi
Tinggi dimana kejernihan signal yang bebas dari Distorsi dan Noise merupakan
hal yang sangat penting. Konektor BNC biasanya digunakan pada Test Equipment
Frekuensi seperti Osiloskop, Audio Analyzer, Signal Generator. Konektor BNC ini
dirancang oleh Paul Neill, Carl Concelman, & Octavio M. Salati dan
dipatenkan pada tahun 1951. Kepanjangan dari BNC adalah Bayonet
Neill–Concelman. Dibawah adalah gambar bentuk Konektor BNC (BNC Connector)
beserta socketnya :
5.
RCA
Connector (Konektor RCA) dan Socket
RCA Connector sering disebut juga
dengan Phono Connector ataupun A/V Jack. RCA Connector yang memiliki
kepanjangan “Radio Corporation of America” ini ditemukan pada awal tahun
1940-an dan pada umumnya berfungsi sebagai Konektor untuk kabel pembawa signal
Audio dan Video. Untuk membedakan Signal yang akan dibawanya, biasanya Konektor
RCA diberikan warna yang berbeda seperti Kuning untuk Signal Video, Merah dan
Putih untuk signal Stereo (Audio Kiri dan Audio Kanan).
Dibawah ini adalah gambar bentuk
Konektor RCA (RCA Connector) beserta bentuk socketnya :
6. Connector (Konektor D) dan Socket
D Connector atau D-Subminiature
(D-Sub) merupakan Konektor yang paling sering ditemukan dalam Komputer.
Pemakaian “D” sebagai namanya karena bentuk konektor seperti huruf “D” yang
sebenarnya adalah berfungsi untuk menghindari terjadinya kesalahan
pemasangan. Konektor D umumnya memiliki 2 baris atau 3 baris Pin. Jumlah
Pin pada Konektor D juga beragam mulai dari 9 Pin hingga 100 Pin. Konektor D
yang paling sering ditemukan pada Komputer adalah Konektor VGA (DE-15; 15 Pin)
dan Konektor Komunikasi Serial RS-232 (DE-9; 9 Pin).
Berikut ini adalah gambar bentuk
Konektor D (D Connector) berserta socketnya :
7.Phone Connector (Konektor Phone) dan
Socket
Phone Connector atau sering juga
disebut dengan Phone jack adalah Konektor yang pada umumnya digunakan untuk
konektor kabel yang menghantarkan signal Audio. Terdapat 3 ukuran Phone
Connector yaitu ¼” (6.3mm), 1/8” (3.5mm) dan 3/32” (2.5mm). Phone Jack (Phone
Connector) juga tersedia dalam bentuk Mono dan Stereo dan bahkan sekarang sudah
dapat ditemukan Phone Jack kombinasi yang terdiri dari Stereo, Mikropon dan
Tombol pengendali.
Aplikasi Phone Connector umumnya
untuk Konektor Mikropon, Konektor Headphone, Konektor Earphone dan lain
sebagainya. Dibawah ini adalah contoh gambar bentuk Konektor Phone (Phone
Connector) beserta socketnya :
8. DC Connector (Konektor arus DC) dan
Socket
Seperti namanya, DC Connector adalah
Konektor yang diperuntukan kabel yang menghantarkan arus listrik DC. DC
Connector pada umumnya berbentuk Silinder dan memiliki polaritas Positif dan
Negatif. Konekor Arus DC ini banyak kita temukan di Adaptor seperti
Adaptor Laptop, Adaptor Telepon dan lainsebagainya. Berikut ini adalah gambar
bentuk Konektor DC (DC Connector) beserta gambar bentuk socketnya :
9.
Modular
Connector
Modular Connector umumnya digunakan
pada peralatan Telekomunikasi dan Komputer seperti kabel Telepon dan juga Kabel
LAN (Local Area Network). Modular Connector juga sering disebut dengan “RJ
Connector” ataupun Modular Phone Jack”. Modular Connector yang sering
digunakan untuk Network (Jaringan) computer adalah Modular Connector Jenis RJ45
yang memiliki 8 Pin (8P8C) sedangkan untuk Telepon rumah sering digunakan
Modular Connector yang berjenis RJ11 (6P2C) atau RJ14 (6P4C).
Catatan : 8P8C = 8 Pin 8 Contact.
Berikut ini adalah gambar bentuk
Konektor Modular (Modular Connector) beserta socketnya :
10.PCB Connector (Konektor PCB)
Selain konektor-konektor standar
yang disebut diatas, terdapat juga konektor yang dipasang dalam PCB yang
menghubungkan satu rangkaian PCB dengan rangkaian PCB lainnya. Bentuk-bentuk
konektor PCB tersebut berbeda-beda tergantung perancangan PCB dan keperluannya.
Konektor PCB tersebut rata-rata terpasang didalam peralatan Elektronika dan
tidak dapat dilihat oleh Konsumen pada umumnya. Berikut ini gambar beberapa
jenis konektor yang sering dipasang di PCB. Dibawah ini adalah gambar bentuk
berbagai jenis Konektor PCB (PCB Connector) :
Soket
yang kami gunakan yaitu:
Gambar
7 fisik soket
6. Colokan
Untuk menghubungkan suatu rangkaian
ke rangkaian lain.
Gambar
8 fisik Colokan
2.3 Prinsip kerja Adaptor
Pada
projek kali ini kami membuat suatu catu daya berupa adaptor, dimana pengertian
adaptor sendiri dapat diartikan sebagai:
Menurut
Bratasmaga (2014: 1), adaptor adalah sebuah alat yang digunakan untuk
menurunkan tegangan listrik dan mengubah tegangan listrik AC (Alternating
Current) menjadi tegangan listrik DC (Direct Current). Pada saat ini ada banyak
rangkaian adaptor mulai dari adaptor yang sangat sederhana hingga adaptor yang
canggih. Pada dasarnya semua jenis adaptor ini memiliki prinsip kerja yang
sama. Prinsip kerja adaptor dapat dilihat pada diagram blok berikut ini.
Dalam
membuat rangkaian adaptor, diperlukan beberapa komponen elektronika yaitu transformator
step down, diode, IC, kapasitor, slot USB, kabel, papan PCB, dan komponen
pendukung lainnya. Pada rangkaian adaptor ini kami menggunakan transformator
step down sebab kami akan membuat adapor yang dapat merubah tegangan AC menjadi
tegangan DC dengan keluaran yang ditentukan.
Pada
diagram diatas dapat dijelaskan secara runtut yaitu:
1.
Sumber
Arus AC
Menurut
Polsri (2014: 24), sumber arus AC adalah sumber arus listrik yang akan kita
gunakan. Sumber arus AC pada umumnya didapatkan dari tegangan jaringan PLN.
Untuk Indonesia tegangan jaringan listrik PLN memiliki tegangan 220 V AC dengan
frekuensi 50 Hz. Untuk mengambil sumber arus ini dapat menggunakan sebuah
steker listrik yang dihubungkan dengan kabel ke adaptor. Sebagai pengaman, biasanya
dipasang sebuah sekering sebagai alat pembatas arus listrik.
Dalam
hal ini, penggunaan arus AC dikerenakan arus AC lebih mudah dan efisien jika
digunakan, namun dalam penggunaannya diperlukan tindakan lanjut seperti
penurunan tegangan karena tegangan awal nya yang sangat tinggi dan hal itu
tidak cocok dengan alat elektronika yang umumnya digunakan dalam kehidupan
sehari-hari. Dalam menurunkan tegangan dari arus AC diperlukan komponen
elektronika berikutnya yang akan dibahas seperti dibawah ini.
2.
Transformator Step Down
Menurut
Neny Anggraeni (2004: 37), transformator adalah alat yang digunakan untuk
mengubah tegangan bolak-balik dari satu nilai ke nilai lainnya. Selain itu
transformator juga digunakan untuk menaikkan ataupun menurunkan suatu tegangan.
Pada
rangkaian alat kali ini kami menggunakan transformator jenis step down, karena
tujuan kami membuat alat ini salah satunya adalah supaya dapat menggunakan arus
AC yang bertegangan tinggi, namun dalam aalt elektronika pada umumnya tegangan
yang dibutuhkan bervariasi (relative kecil), sehingga dibutuhkan suatu komponen
yang dapat menurunkan tegangan awal dari tegangan AC yang berasal dari
generator.
Menurut
Bratasmaga (2014: 1), ukuran kapasitas sebuah trafo dinyatakan dalam satuan
ampere, yaitu menunjukan berapa besar arus listrik yang dapat disediakan oleh
trafo tersebut. Ukuran trafo yang terdapat dipasaran adalah mulai dari 500 mA,
1A, 2A, 3A, 5A, 10A, 20A, 30A,50A, hingga 100A. semakin besar ukuran kapasitas
trafo, maka semakin besar pula ukuran fisik dari trafo. Kapasitas sebuah
adaptor secara umum ditentukan oleh kapasitas dari trafo yang terdapat di
dalamnya.Besar tegangan keluar dari trafo bermacam-macam dari ukuran terkecil
3V, 4.5V, 6 V, 9V, 12V, 15V, 20V, 24V, 30V, 32V, hingga 45 V. Dipasaran dikenal
2 jenis trafo yaitu:
·
Trafo Engkel
Trafo
engkel adalah trafo tunggal (non CT). Trafo ini hanya memiliki 1 jalur lilitan sekunder
saja. Lambang dan contoh trafo engkel adalah sebagai berikut:
·
Trafo ganda (Trafo CT)
Trafo
ganda atau sering disebut trafo CT adalah trafo yang memiliki 2 lilitan
sekunder, titik tengah lilitan ini disebut center tap (CT) merupakan titik 0
trafo. Trafo CT dapat juga diubah menjadi trafo engkel. Trafo jenis CT memiliki
harga yang lebih mahal dibandingkan dengan trafo engkel. Berikut adalah lambang
dan contoh trafo CT:
3.
Penyearah (Dioda)
Menurut
Bratasmaga (2014: 2), rectifier atau penyearah adalah rangkaian yang digunakan
untuk mengubah arus AC menjadi arus DC. Rectifier terdiri dari rangkaian
beberapa buah dioda. Ada 2 jenis penyearah yaitu penyearah setengah gelombang
dan penyearah gelombang penuh. Untuk adaptor biasanya digunakan bentuk
penyearah gelombang penuh. Untuk trafo engkel
diperlukan 4 buah dioda yang dipasang dalam bentuk jembatan untuk mendapatkan
bentuk gelombang penuh, sedangkan untuk trafo CT hanya dibutuhkan 2 buah dioda
untuk membentuk penyearah gelombang penuh.
Pada
rangkaian adaptor ini digunakan penyearah gelombang penuh dikarenakan gelombang
keluaran yang dihasilken lebih halus (mendekti gelombang arus DC).
Penyearah
yang digunakan yaitu diode, menurut Surjono (2007: 1), diode merupakan komponen
elektronika non linier yang sederhana. Struktur dasar diode berupa bahan
semikonduktor tipe p yang disambung dengan bahan tipe n. pada ujung bahan tipe
p yang dijadikan terminal anoda (A) dan ujung lainnya katoda (K), sehingga ada
dua terminal inilah yang menyiratkan diode. Operasi diode ditentukan oleh
polaritas relative kaki anoda terhadap kaki katoda.
Didalam
suatu rangkaian biasanya ada yang disebut sebagai penyearah, fungsi penyearah
atau rectifier dalam rangkaian catu daya adalah untuk mengubah tegangan listrik
AC yang berasal dari transormeter step down atau trafo adaptor menjadi tegangan
arus searah (Anwar, dkk, 2010: 68).
4.
Filter
Bagian
ini berfungsi untuk menyaring arus DC yang gelombang keluarannya masih belum
rata kemudian filter bertugas mengubah gelombang tersebut sehingga menjadi
rata. Komponen yang digunakan yaitu gabungan dari kapasitor elektrolit (Elco).
Menurut
Polsri (2014: 27), filter dalam sebuah adaptor berguna untuk meratakan bentuk
gelombang DC yang dihasilkan oleh penyearah. Umumnya digunakan sebuah kapasitor
dengan ukuran kapasitas yang cukup besar untuk membentuk filter. Jenis
kapasitor yang digunakan adalah kapasitor polar dengan ukuran 1000 mikro Farrad
hingga 47.000 mikro Farrad, tergantung keperluannya. Namun untuk adaptor
biasanya dengan ukuran 2200 mikro Farrad sudah menghasilkan arus DC yang cukup
baik.
5.
Stabilizer
(IC)
Menurut
Anonim (2009: 9), stabilizer berfungsi menstabilkan tegangan DC agar tidak
terpengaruh oleh tegangan beban. Komponen ini berupa Dioda Zener atau IC yang
didalamnya berisi rangkaian penstabil.
Pada
rangkaian adaptor komponen yang digunakan yaitu IC. Integrated Circuit atau
disingkat dengan IC adalah Komponen Elektronika Aktif yang terdiri dari
gabungan ratusan, ribuan bahkan jutaan Transistor, Dioda, Resistor dan
Kapasitor yang diintegrasikan menjadi suatu Rangkaian Elektronika dalam sebuah
kemasan kecil. Bahan utama yang membentuk sebuah Integrated Circuit (IC) adalah
Bahan Semikonduktor. Silicon merupakan bahan semikonduktor yang paling sering
digunakan dalam Teknologi Fabrikasi Integrated Circuit (IC). Dalam bahasa
Indonesia, Integrated Circuit atau IC ini sering diterjemahkan menjadi Sirkuit
Terpadu (Dickson, 2014: 1).
Menurut
Bratasmaga (2014: 6), pada saat ini telah tersedia IC (Integrated Circuit) yang
dapat digunakan sebagai stabilisator tegangan yaitu IC 78XX dan 79XX. Perbedaan
kedua jenis IC ini adalah pemasangannya di dalam rangkaian. Angka XX
menunjukkan nilai tegangan listrik yang dikeluarkan oleh IC misalnya 7805
menyatakan IC ini akan mengeluarkan tegangan DC stabil sebesar 5 volt. Berikut
rangkaian IC stabilisator tegangan pada adaptor
6.
Output
DC (soket)
Output
dari adaptor adalah tegangan DC yang sudah difilter. Tegangan ini akan
disalurkan untuk berbagai keperluan. Banyak sekali jenis socket dan terminal
yang dapat digunakan untuk keperluan output adaptor. Namun yang perlu
diperhatikan, terminal dan socket yang digunakan sebagai sarana output adaptor
ini harus dapat menunjukkan perbedaan kutub positif dan negatif, supaya dalam
penggunaan adaptor tidak menimbulkan kekeliruan yang dapat menyebabkan rusaknya
alat elektronika yang di suplai oleh adaptor.
Menurut
Bratasmaga (2014: 6), berikut merupakan rangkaian atau skema yang dapat
dijadikan referensi untuk membuat adaptor menggunakan komponen yang telah
dijelaskan sebelumnya:
BAB
111
METODE
PENELITIAN
3.1. Waktu dan Tempat
pembuatan
projek Elektronika Dasar ini dilaksanakan selama 3 hari, mulai dari tanggal 7
sampai 9 Desember 2016.
Pembuatan
projeck Elektronika Dasar ini dilaksanakan di lingkungan kampus
(Ruang
kelas dan Laboratorium Pendidikan Fisika Universitas Jambi) dan Diluar Kampus
(Rumah).
3.2. Metode Pelaksanaan
Dalam
kegiatan ini, metode yang digunakan dalah metode eksperimen Rancang Acak
Lengkap (RAL). Metode ini dilakukan untuk menguji kefektifan alat dan bahan
yang digunakan dalam membuat Adaptor.
3.3. Alat dan Bahan
No
|
Alat dan Bahan
|
Jumlah
|
1
|
Trafo Non CT 2 Ampere
|
1 buah
|
2
|
Filter kapasitor (Elco
4700 μF )
|
1 buah
|
3
|
Dioda 2 volt
|
4 buah
|
4
|
IC 7805
|
1 buah
|
5
|
Soket
|
1 buah
|
6
|
Papan PCB
|
1 buah
|
7
|
Kabel tunggal
|
1 neter
|
8
|
Colokan
|
0.5 meter
|
9
|
Solder
|
1 buah
|
10
|
Timah
|
1 buah
|
11
|
Gunting
|
1 meter
|
3.4. Prosedur Kerja
Langkah-langkah untuk
merancang adaptor yaitu :
1. Menyiapkan
alat dan bahan yang dibutuhkan untuk merangkai alat
2. Merangkai
alat dan bahan seperti gambar dibawah :
3. Kemudian
panaskan solder listrik.
4. Solder
dengan menggunakan timah kaki- kaki komponen tersebut. perhatikan jangan
menyolder terlalu lama, karena panas yang berlebih dapat merusak komponen yang
digunakan. Perhatikan letak kaki kaki komponen tersebut agar tidak sampai
terbalik.
5. Potong
dan rapikan komponen yang tersisa.
6. Setelah
selesai, periksa kembali papan PCB yang sudah dipasang komponen.
7. Kemudian
pasangkan trafo ke PCB dan kencangkan trafo menggunakan baut.
8. Kemas
adaptor hingga rapi.
9. Adaptor
siap untuk dilakukan pengujian.
1.5.Pengujian alat
A.
Menyelidiki
tegangan AC dan DC
1. Siapkan
osiloskp, adaptor dan multimeter.
2. Pastikan
rangkaian pada keadaan baik dengan mencoba menyambungkan dengan listrik dan
mengecas di HP.
3. Menghidupkan
osiloskop.
4. Menghubungkan
osiloskop dengan rangkaian masukan adaptor dan adaptor tetap dalam keadaan
terhubung listrik.
5. Mengamati
bentuk gelombang masukan yang muncl pada osiloskop.
6. Menghitung
Vin dan catatlah pada data pengamatan.
7. Untuk
mengamati bentuk gelombang Vout, hubungkan osiloskop ke daerah keluaran
adaptor.
8. Amati
gelombang pada osiloskop, jika berupa garis lurus, maka pembuatan adaptor dapat
dikatakan berhasil.
9. Hitung
Vout pada osiloskop.
10. Catatlah
dalam data pengamatan.
11. Lepaskan
kembali osiloskop pada adaptor dan cabut kembali colokan adaptor dari sumber
listrik.
B.
Menyelidiki
arus AC dan DC
Siapkan adaptor dan multimeter digital.
1.
Pastikan rangkaian pada keadaan baik dengan mencoba menyambungkan dengan
listrik dan mengecas di HP.
2. Menghidupkan
dan mengkalibrasi multimeter digital.
3. Menghubungkan
multimeter digital dengan rangkaian masukan adaptor dan adaptor tetap dalam
keadaan terhubung listrik.
4. Menghitung
arus masukan dan catatlah pada data pengamatan.
5. Untuk
mengamati arus output, hubungkan multimeter digital ke daerah keluaran adaptor.
6. Amati
jarum yang ditunjukkan multimeter, dan Hitung Vout pada osiloskop.
7. Catatlah
dalam data pengamatan.
8. Lepaskan
kembali multimeter digital pada adaptor dan cabut kembali colokan adaptor dari
sumber listrik.
BAB
IV
HASIL
DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil
A. Hasil Produk
Bahan
Baku
Bahan
jadi
B.Hasil perhitungan
No
|
Vinput
|
Iinput
|
Voutput
|
Ioutput
|
1
|
220
V
|
2 A
|
5
V
|
0.027
A
|
4.2 Pembahasan
Pada proyek alat kali ini, kami
membuat Adaptor, yang bertujuan untuk mengetahui rancangan adaptor, mengetahui
fungsi komponen dan prinsip kerja adaptor. Seperti yang kita ketahui bahwa adaptor
adalah sebuah alat yang digunakan untuk menurunkan tegangan listrik dan
mengubah tegangan listrik AC (Alternating Current) menjadi tegangan listrik DC
(Direct Current). Dalam membuat rangkaian adaptor, diperlukan beberapa komponen
elektronika yaitu transformator step down, diode, IC, kapasitor, slot USB, kabel,
papan PCB, dan komponen pendukung lainnya. Pada rangkaian adaptor ini kami
menggunakan transformator step down sebab kami akan membuat adapor yang dapat
merubah tegangan AC menjadi tegangan DC dengan keluaran yang ditentukan.
Pada komponen yang kami gunakan,
kami menggunakan dua buah rangkaian penyearah gelombang penuh dengan empat buah
diode yang mana D1 dan D3 pada bias maju serta D2 dan D4 pada bias mundur
sehingga arus yang melewati D1 dan D3 akan dilewatkan sedangkan arus D2 dan D4
akan dihambat dari arah yang sebaliknya, dan menggunakan rangkaian tapis lolos
rendah. Rang kaian tapis lolos rendah akan dapat meloloskan frekuensi rendah
dan menghambat frekuensi tinggi. Oleh karena itu, dalam rangkaian adaptor ini
juga digunakan rangkaian tapis lolos rendah agar menghasilkan penyarah arus
bolak balik yang lebih rata.
Berdasarkan data yang kami dapatkan,
kami menggunakan tegangan input listrik 220 Volt sebagai tagangan awal dan arus
input sebesar 2 Volt dari transformator, setelah kami ukur menggunakan
multimeter , ternyata kami mendapatkan tegangan output sebesar 5 Volt , dan
Arus output sebesar 0.027 Volt, terjadilah perubahan penurunan tegangan AC ke
tegangan DC dan Arus AC ke Arus DC.
Yaitu adaptor mengubah tegangan AC 250 Volt melewati transformator
kemudian lanjut ke penyearah diode , lalu ke filter Kapasitor dan keluarlah
input tegangannya manjadi 5 Volt ,lalu Arus 220 Volt mengalir ke transformator
untuk diturunkan tegngannya, dialirkan ke diode penyearah untuk diubah arus dan
tegangannya , kemudian kefilter kapasitor untuk disaring dan kemudian dialirkan
ke IC untuk distabilkan, maka terjadilah arus outputnya 0.027 Volt, maka sesuai
teori , bahwa adaptor dapat mengubah tegangan arus listrik AC menjadi tegangan
arus DC sesuai komponen- komponennya. Kemudian komponen alat yang kami gunakan
pun bekerja sesuai prinsip kerjanya dan bekerja dengan baik, setelah kami
hubungkan ke Handphone pun handphone mengisi dayanya , adaptor ini dapat kami
aplikasikan dalam kehidupan sehari-hari sebagai charger handphone.
BAB
V
Penutup
5.1
kesimpulan
Adapun
kesimpulan yang diperoleh setelah melakukan kegiatan ini adalah sebagai berikut
:
1.
Adaptor adalah sebuah alat yang digunakan
untuk menurunkan tegangan listrik dan mengubah tegangan listrik AC (alternating
current ) menjadi tegangan DC (direct current).
2. Pada
rangkaian adaptor menggunakan komponen Komponen dasar elektronika seperti transformator, diode,, kapasitor. Fungsi
transformator pada rangkaian ini yaitu menurunkan
tegangan. Diode
berfungsi sebagai penyearah arus yang masuk kedalam rangkaian .kapasitor
berfungsi sebagai filter (penyaring) atau sebagai komponen tapis lolos rendah
bersama dengan resistor.
3.
Prinsip kerja adaptor adalahmengubaharus AC menjadi tegangan DC. Dimana
tegangan masukan dari PLN (arus AC) mengalir ketrafo step-down sehingga
tegangan diturunkan. Selanjutnya, arus melewati diode dan diserahkan kemudian
melewati rangkaian tapis lolos rendah (kapasitor dan resistor) yang berfungsi sebagai filter dan dihasilkan arus keluarannya
yaitu berupa arus DC.
5.2 Saran
Project
sebaiknya diperbaiki lagi, dan menggunakan alat dan bahan yang lebih lengkap
serta sesuai dengan standar. Dalam pembuatan project harus lebih meningkatkan
ketelitian dan keseriusan, serta memperbanyakn memahami literature yang
menunjang, sebaiknya untuk selanjutnya
mahasiswa lebih kreatif dan aktif dalam memngembangkan kreasi alat.
Daftar Pustaka
Anggraeni, Nenny. 2004. Faraday dan Kelistriken. Jakatra: Elek
Media Komputindo.
Anonim. 2016. Rangkaian Adaptor. Http:www.ho-tronik.com/2016/09/serba-serbi-tentang-rangkaian-adaptor.html.
Diakses pada: 6 Desember 2016.
Anonim. 2009. Perancangan Sistem Antrian Digital Berbasis Mikrokontrol AT89S51.
http://storage.jak-stik.ac.id/students/paper/penulisan ilmiah/20402272/BAB
I.pdf. Diakses pada: 10 Desember 2016.
Anwar. 2010. Penyearah Gelombang (http://elektronika-dasar.web.id). Diakses
pada: 10 Desember 2016.
Bratasmaga. 2014. Adaptor. http://pakbra.net63.net/materi/Adaptor.pdf. Diakses pada:
10 Desember 2016.
Dickson. 2014. IC dan Aplikasinya. http://teknikelektronika.com/pengertian-ic-integrated-circuit-aplikasi-fungsi-ic/.
Diakses pada: 10 Desember 2016.
Polsri. 2014. Prinsip Kerja Adaptor Power Supply.
http://eprints.polsri.ac.id/1779/3/BAB%20II. pdf. Diakses pada: 10 Desember
2016.
Surjono. 2007. Elektonika dalam Teori dan Penerapan. Jawa Timur: CUK.
Lampiran
1. Alat
dan bahan
Transformator StepDown Elco soket
USB
type Non CT
Diode kabel
tunggal papan
PCB
IC colokan
solder
Gunting
timah
2. Proses pembuatan
alat
Merancang alat Menyolder
Alat
Hasil alat
3. Pengukuran
arus dan tegangan
Pengukuran
Voutput pengukuran
arus input
Penyelidikan
gelombang adaptor pada osiloskop
Tidak ada komentar:
Posting Komentar