Senin, 19 Desember 2016

laporan adaptor sederhana




SU (Power Supply Unit) PSU termasuk power conversion AC/DC. Fungsi utamanya mengubah listrik arus bolak balik (AC) yang tersedia dari aliran listrik (di Indonesia, PLN) menjadi arus listrik searah (DC) yang dibutuhkan oleh komponen pada PC
LAPORAN PROJECT ELEKTRONIKA DASAR 1
“ADAPTOR

DOSEN PENGAMPU : Fibrika Rahmat Basuki, S.Pd., M.Pd


lambang-unja.jpg


Disusun oleh              :           Kelompok
Anggota                      :          
1.      Anjar Widaningrum                                 (A1C315022)
2.      Jumainah                                                  (A1C315037)
3.      Muhammad Nuruzzaman                        (A1C315011)
4.      Nindi Ayu Latiffah                                   (A1C315017)
5.      Yuhani Agustri                                         (A1C315034)
6.      Yulia Ningsih                                             (A1C315027)



PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JAMBI
2016





KATA PENGANTAR

            Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa  karena berkat rahmat dan karunia-Nya, tim penyusun dapat menyelesaikan tugas akhir mata kuliah dengan judul “ Sensor Cahaya Berbasis LDR (Light Dependent Resistor)” , laporan ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Elektronika Dasar pada Program Studi Pendidikan Fisika di Universitas Jambi.
          Dalam penyusunan tugas sini, penulis mendapat hambatan dan keuslitan, namun berkat bantuan dari dosen dan rekan-rekan akhirnya penulis dapat menyelesaikan tugas tepat pada waktunya. Oleh karena itu, Tim Penyusun mengucapkan terima kasih kepada dosen pengajar mata kuliah Elektronika Dasar I dan rekan-rekan yang telah membantu dalam proses penyusunan tugas ini.
          Demikian makalah ini disusun. Akhirnya, tim penyusun berharap agar makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca terutama dalam memahami pentingnya Sensor Cahaya LDR (Light Dependent Resistor) dalam perkembangan ilmu Fisika.

                                                                                    Jambi,    27  November 2016

                                                                                    Tim Penyusun











DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR                                   ………….……………………..i
DAFTAR ISI                                                  ………………………………...ii
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang                                ..……………………….………1
1.2.Rumusan Masalah                           ………………………………...2
1.3.Tujuan                                             …………………….......………2
BAB 11 KAJIAN PUSTAKA
          2.1.Pengertian Adaptor                         ………………………………..3
          2.2.Komponen-komponen Adaptor      ……… ……………………….5
          2.3.Prinsip Kerja Adaptor                     .. .…………….….…….……...17
BAB 111 METODE PENELITIAN
          3.1. Waktu dan Tempat                                    ………………………………..23
          3.2.Metode Pelaksanaan                       ………………………………..23
          3.3.Alat dan Bahan                               ………………………………..23
          3.4.Prosedur Kerja                                ………...……………….……..24
          3.5.Pengujian Komponen                      ……………………....…….….24
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
          4.1.Hasil                                                ……………………………….26
          4.2.Pembahasan                                                ……………………………….27
BAB V PENUTUP
          5.1.Kesimpulan                                     ……………………….……….29
          5.2.Saran                                               ………………………….….…29
DAFTAR PUSTAKA                                                .……………………………….30
LAMPIRAN                                                   ………………………….…….31









BAB 1
PENDAHULUAN

1. 1      Latar Belakang
Adaptor adalah pengganti batteray maupun aki dengan.Alat ini disebut adaptor karena berasal dari kata “to adapt” yang berarti menyesuaikan dari tegangan bolak-balik (AC) kepada suatu pesawat Elektronika yang memerlukan tegangan searah (DC).
Adaptor adalah sebuah rangkaian elektronika yang dapat mengubah tegangan AC menjadi DC. Rangkaian ini adalah alternatif pengganti dari sumber tegangan DC, misalnya batu baterai dan accumulator. Keuntungan dari adaptor dibanding dengan batu baterai atau accumulator adalah sangat praktis berhubungan dengan ketersediaan tegangan karena adaptor dapat di ambil dari sumber tegangan AC yang ada di rumah, di mana pada jaman sekarang ini setiap rumah sudah menggunakan listrik. Selain itu, adaptor mempunyai jangka waktu yang tidak terbatas asal ada tegangan AC, tegangan AC ini sudah merupakan kebutuhan primer dalam kehidupan manusia. 
Adaptor Banyak Digunakan Dalam Berbagai Alat Sebagai Catu Daya ,Seperti Amplifier ,Tv Mini ,Radio ,Tape ,Dll .Jika Di Lihat Dari Jenis Peralatannya Alat-Alat Tersebut Tidak Terlalu Besar Dan Juga Bisa Di Bilang Praktis Karena Dapat  Di Gunakan Oleh Semua Orang .Untuk Perbengkelan Elektronika Yang Selalu Memerlukan Tenaga Listrik Dc Untuk  Kreparasi Maupun Untuk Percobaan-Percobaan ,Maka Kita Menggunakan Catu Daya Yang Lebih Hemat Dan stabil di bandingkan dengan batu baterai ,Karena batu baterai daya tahannya sangat terbatas dan mudah terjadi perubahan tegangan. Sebetulnya rangkaian catu daya bisa bervariasi ,Ada yang sederhana namun umumnya kurang stabil ,Dan ada pula yang stabil seperti catu daya yang variable .Seperti halnya pesawat-pesawat elektronika pada umumnya ,Maka rangkaian catu daya juga merupakan suatu rangkaian elektronika yang terdiri dari beberapa blok dan bagian yang mempunyai peran dan fungsi yang berbeda-beda ,Karena fungsi dan kegunaan masing-Masing bagian catu daya tidak lepas dari sifat ,Fungsi, Dan kegunaan masing-Masing komponen yang membentuknya .Kerusakan pada jenis adaptor tersebut sering di jumpai akibat hubungan singkat dari arus listrik, oleh karena itu harus di perhatikan masukannya, Dari pernyataan tersebut biasanya berpengaruh buruk pada ic.
Adaptor biasanya terdapat pada charger laptop ataupun charger handphone. Permasahan yang terkadang dihadapi yaitu lcharger rusak. Penyebab charger itu rusak yaitu bisa disebabkan karena adaptornya ataupun kabelnya. Jika charger rusak tentunya harus diganti dengan yang baru dan harganyapun juga akan lebih mahal. Untuk masalah adaptor yang rusak sebenarnya bisa dirangkai seniri secara sederhana tanpa harus mengeluarkan uang yang sangat banyak.

1. 2      Rumusan Masalah
1        Bagaimana cara membuat rangkaian sederhana dari adaptor ?
2        Apa fungsi dari masing-masing komponen penyusun adaptor?
3        Bagaimana prinsip kerja dari adaptor?

1.   3 Tujuan penulisan
Adapun tujuan dilakukannya kegiatan project akhir ini adalah sebagai berikut:
1.      Mahasiswa dapat membuat rangkaian sederhana adaptor
2.      Mahasiswa dapat memahami fungsi dari masing-masing komponen penyusun adaptor
3.      Mahasiswa dapat memahami prinsip kerja dari adaptor











BAB II
KAJIAN PUSTAKA
2. 1 Pengertian Adaptor
Menurut Bratasmaga (2014: 1), adaptor adalah sebuah alat yang digunakan untuk menurunkan tegangan listrik dan mengubah tegangan listrik AC (Alternating Current) menjadi tegangan listrik DC (Direct Current).
Catu daya atau sering disebut dengan Power Supply adalah perangkat elektronika yang berguna sebagai sumber daya untuk perangkat lain. Secara umum istilah catu daya berarti suatu sistem penyearah-filter yang mengubah ac menjadi dc murni. Sumber DC seringkali dapat menjalankan peralatan-peralatan elektronika secara langsung, meskipun mungkin diperlukan beberapa cara untuk meregulasi dan menjaga suatu ggl agar tetap meskipun beban berubah-ubah. Energi yang paling mudah tersedia adalah arus bolak-balik, harus diubah atau disearahkan menjadi dc berpulsa (pulsating dc), yang selanjutnya harus diratakan atau disaring menjadi tegangan yang tidak berubah-ubah. Tegangan dc juga memerlukan regulasi tegangan agar dapat menjalankan rangkaian dengan sebaiknya.
Secara garis besar, pencatu daya listrik dibagi menjadi dua macam, yaitu pencatu daya tak distabilkan dan pencatu daya distabilkan. Pencatu daya tak distabilkan merupakan jenis pencatu daya yang paling sederhana. Pada pencatu daya jenis ini, tegangan maupun arus keluaran dari pencatu daya tidak distabilkan, sehingga berubah-ubah sesuai keadaan tegangan masukan dan beban pada keluaran. Pencatu daya jenis ini biasanya digunakan pada peranti elektronika sederhana yang tidak sensitif akan perubahan tegangan. Pencatu jenis ini juga banyak digunakan pada penguat daya tinggi untuk mengkompensasi lonjakan tegangan keluaran pada penguat.
Pencatu daya distabilkan pencatu jenis ini menggunakan suatu mekanisme lolos balik untuk menstabilkan tegangan keluarannya, bebas dari variasi tegangan masukan, beban keluaran, maupun dengung. Ada dua jenis yang digunakan untuk menstabilkan tegangan keluaran, antara lain:
1.    Pencatu daya linier, merupakan jenis pencatu daya yang umum digunakan.
Cara kerja dari pencatu daya ini adalah mengubah tegangan AC menjadi tegangan AC lain yang lebih kecil dengan bantuan Transformator. Tegangan ini kemudian disearahkan dengan menggunakan rangkaian penyearah tegangan, dan di bagian akhir ditambahkan kondensator sebagai penghalus tegangan sehingga tegangan DC yang dihasilkan oleh pencatu daya jenis ini tidak terlalu bergelombang. Selain menggunakan diode sebagai penyearah, rangkaian lain dari jenis ini dapat menggunakan regulator tegangan linier sehingga tegangan yang dihasilkan lebih baik daripada rangkaian yang menggunakan dioda. Pencatu daya jenis ini biasanya dapat menghasilkan tegangan DC yang bervariasi antara 0 - 60 Volt dengan arus antara 0 - 10 Ampere.
2.                  Pencatu daya Sakelar, pencatu daya jenis ini menggunakan metode yang berbeda dengan pencatu daya linier. Pada jenis ini, tegangan AC yang masuk ke dalam rangkaian langsung disearahkan oleh rangkaian penyearah tanpa menggunakan bantuan transformer.
Cara menyearahkan tegangan tersebut adalah dengan menggunakan frekuensi tinggi antara 10KHz hingga 1MHz, dimana frekuensi ini jauh lebih tinggi daripada frekuensi AC yang sekitar 50Hz.Pada pencatu daya sakelar biasanya diberikan rangkaian umpan balik agar tegangan dan arus yang keluar dari rangkaian ini dapat dikontrol dengan baik (Shrader, 1991,hal:200-201).
Dalam komponen atau beberapa alat elektronika ada bagian yang disebut sebagai catu daya. Catu daya adalah bagian dari setiap perangkat elektronika yang berfungsi sebagai sumber tenaga. Catu daya sebagai sumber tenaga dapat berasal dari ;baterai , accu , solar cell dan adaptor. Komponen ini akan mencatu tegangan sesuai dengan tegangan yang diperlukan oleh rangkaian elektronika (Annonim, 2009: 12).






2.2  Komponen – komponen Adaptor
Adaptor terdiri dari komponen-komponen yang berfungsi sesuai bagiannya, seperti yang tertera di bawah ini.
1.      Power Supply
Semua peralatan elektronika menggunakan sumber tenaga untuk beroperasi ,sumber tenaga tersebut bermacam-macam ada yang dari baterai, aki ,ada juga yang langsung menggunakan tegangan listrik jala-jala PLN. Untuk konsumsi tegangan yang berasal dari tegangan listrik untuk alat-alat elektronika tertentu tidak bisa langsung dikonsumsi akan tetapi harus disesuaikan dengan tegangan yang diperlukan oleh peralatan tersebut. Penyesuaian tegangan ini dilakukan oleh sebuah alat yang dinamakan Power Supply atau adaptor. Pada dasarnya Power Supply termasuk dari bagian power conversion. Power conversion terdiri dari tiga macam :
a) AC/DC Power Supply
b) DC/DC converter  
c) DC/AC inverter
Power supply untuk PC sering juga disebut PSU (Power Supply Unit) PSU termasuk power conversion AC/DC. Fungsi utamanya mengubah listrik arus bolak balik (AC) yang tersedia dari aliran listrik (di Indonesia, PLN) menjadi arus listrik searah (DC) yang dibutuhkan oleh komponen pada PC

2.Dioda
Dioda adalah semikonduktor yang terdiri dari persambungan (junction) P-N.Sifat diode yaitu dapat menghantarkan arus pada tegangan maju dan menghambat arus pada tegangan balik. Dalam elektronika, dioda adalah komponen aktif bersaluran dua (diode termionik mungkin memiliki saluran ketiga sebagai pemanas). Sifat kesearahan yang dimiliki sebagian besar jenis dioda seringkali disebut karakteristik menyearahkan. Fungsi paling umum dari dioda adalah untuk memperbolehkan arus listrik mengalir dalam suatu arah (disebut kondisi panjar maju) dan untuk menahan arus dari arah sebaliknya (disebut kondisi panjar mundur). Ketika dioda diberi tegangan positif maka potensial positif yang ada pada plate akan menarik elektron yang baru saja terlepas dari katoda oleh karena emisi thermionic, pada situasi inilah arus listrik baru akan terjadi. Seberapa besar arus listrik yang akan mengalir tergantung daripada besarnya tegangan positif yang dikenakan pada plate. Semakin besar tegangan plate akan semakin besar pula arus listrik yang akan mengalir. Oleh karena sifat dioda yang seperti ini yaitu hanya dapat mengalirkan arus listrik pada situasi tegangan tertentu saja, maka diode dapat digunakan sebagai penyearah arus listrik (rectifier). Pada kenyataannya memang dioda banyak digunakan sebagai penyearah tegangan AC menjadi tegangan DC pada rangkaian Elektronik. Dioda sebagai salah satu komponen aktif sangat popular digunakan dalam rangkaian Elektronika, karena bentuknya sederhana dan penggunaannya sangat luas. Ada beberapa macam rangkaian dioda, diantaranya : penyearah setengah gelombang (Half-Wave Rectifier), penyearah gelombang penuh (Full-Wave Rectifier), rangkaian pemotong (Clipper), rangkaian penjepit (Clamper) maupun pengganda tegangan (Voltage Multiplier)
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhoI438uPP5IsWEoPX7OqF_eBKZfeYeWMKBC-_Ec9Px8PNC9U0_bCzy_EAQsZ87nMigEVjAoNLJ155fJpY36yhshCAEdouVaDB7yAcjphiSdRwLCW-GYdacoOLHzzhmkwMZZyBWNotemgY/s1600/fisik-dioda.jpg
Gamabr 2. Dioda
3. Elco (Electrolit Condensator)
Fungsi elco dalam suatu rangkaian elektronika yaitu di pakai untuk mengetahui nilai kapasitas sebuah elco didalam satuan uf (mikro farad). Fungsi elco biasanya sering disebut sebagai kapasitor polar. Dalam kapasitor polar mempunyai dua kutub yang berlainan pada setiap kakinya, sehingga didalam pemasangan komponen ini tidak bisa terbalik maupun salah didalam pemasangan.
Gambar 3 . Elco
3.      Transformator Step Down
Transformator stepdown merupakan transformator yang digunakan untuk menurunkan tegangan. Transformator atau trafo adalah alat listrik melalui gandengan magnet memindahkan daya listrik dari suatu rangkaian ke rangkaian lainya dengan frekuensi yang sama. Tegangan dapat di naikan atau diturunkan sesuai dengan besar kecilnya arus yang mengalir dalam rangkaian.
Transformator adalah suatu alat listrik yang dapat memindahkan dan mengubah energi listrik dari satu atau lebih rangkaian listrik ke rangkaian listrik yang lain, melalui suatu gandengan magnet dan berdasarkan prinsip induksi-elektromagnet. Transformator digunakan secara luas, baik dalam bidang tenaga listrik maupun elektronika. Penggunaan transformator dalam sistem tenaga listrik yaitu untuk menaikan tegangan dari pembangkit listrik, untuk ditransmisikan. Transformator juga dipakai untuk menurunkan tegangan listrik akan didistribusikan.
Dalam bidang elektronika, transformator digunakan antara lain sebagai gandengan impedansi antara sumber dengan beban, untuk memisahkan satu rangkain dari rangkaian yang lain; dan untuk menghambat arus searah sambil tetap melakukan atau mengalirkan arus bolak-balik antara rangkaian. Berdasarkan frekuensi, transformator dapat dikelompokkan sebagai berikut :
1.      Frekuensidaya,50 - 60 kc/s
2.      Frekuensi pendengaran, 50 - 20kc/s
3.      Frekuensi radio, diatas 30 kc/s.
Dalam bidang elektronika pemakaian transformator dikelompokkan menjadi :
1.      Transformator inti besi
2.      Transformator inti feri
3.      Transformator inti udara
Transformator yang kami gunakan yaitu transformator non CT
trafo.jpg
Gambar 3 Transformator Step Down type  non CT
4.      IC
Integrated circuit atau IC adalah komponen dasar yang terdiri dari resistor, transistor dan lain-lain.IC adalah komponen yang dipakai sebagai otak peralatan elektronika.IC regulator rangkaian regulasi atau pengatur tegangan keluaran dari sebuah catu daya agar efek dari naik atau turunnya tegangan jala-jala tidak mempengaruhi tegangan catu daya sehingga menjadi stabil.
IC regulator digunakan untuk meregulasi tegangan, tegangan yang keluar setelah melalui IC regulator akan sesuai dengan jenis IC.
Misalkan IC 7805 maka tegangan yang keluar sebesar +5V.IC 7805 mempunyai arti 78 adalah menstabilkan tegangan positif.Sedangkan 05 adalah besarnya tegangan yang keluar sebesar +5V. Sedangkan untuk IC 7905 mempunyai arti 79 adalah menstabilkan tegangan negatif dan 05 adalah besarnya tegangan yang keluar sebesar -5V.
Untuk mengetahui kaki pada IC regulator kita dapat melihat posisi IC, apabila pada IC tertera kode IC maka terhitung dari kiri ke kanan adalah kaki satu,dua dan tiga. Pada IC 78xx kaki satu adalah kaki input, kaki dua adalah kaki ground dan kaki tiga adalah kaki output. Sedangkan untuk IC79xx kaki satu adalah kaki ground, kaki dua adalah kaki input, kaki tiga adalah kaki output.
https://tse2.mm.bing.net/th?id=OIP.M56a27a2f8f5797c8fc1429c21d36ffe5o0&pid=15.1&P=0&w=238&h=162
Gambar 4. Fisik IC

5.      Papan PCB
Printed Circuit Board disingkat PCB adlaah sebuah papan yang digunakan untuk mendukung semua komponen-komponen elektronika yang berada diatasnya. Papan PCB juga memiliki jalur jalur konduktor yang terbuat dari tembaga dan berfungsi untuk menghubungkan antara satu komponen dengan komponen lainnya.
Gambar 5. Bentuk fisik papan PCB

6.      Kabel Tunggal
digunakan untuk menghubungkan antara ujung-ujung kutub .
                           
Gambar 6. kabel penghubung tunggal




7.      Soket
Yang dimaksud dengan Konektor (Connector) dalam Teknik Elektronika adalah suatu komponen Elektro-Mekanikal yang berfungsi untuk menghubungkan satu rangkaian elektronika ke rangkaian elektronika lainnya ataupun untuk menghubungkan suatu perangkat dengan perangkat lainnya. Pada umumnya, Konektor terdiri Konektor Plug (male) dan Konektor Socket (female). Saat ini, terdapat banyak sekali jenis-jenis konektor dengan nama yang berbeda-beda dan untuk keperluan yang berbeda-beda juga. Selain konektor standar yang sering kita temui seperti konektor USB, Konektor BNC dan Konektor Koaksial, terdapat juga konektor yang dirancang khusus untuk dipasangkan di PCB untuk menghubungkan satu rangkaian PCB dengan rangkaian PCB lainnya. Konektor ini sering disebut dengan Konektor PCB (PCB Connector). Terdapat banyak Bentuk dan jumlah Pin (kaki) Konektor PCB tergantung pada keperluan rangkaian PCB yang bersangkutan.

Jenis-jenis Konektor Standar
Konektor-konektor standar yang sering kita temui dalam kehidupan sehari-hari kita maupun dalam Industri diantaranya adalah Konektor USB, Konektor BNC, Konektor Koaksial, Konektor DC Power Supply, Konektor Banana, Konektor D, Konektor RJ45 dan masih banyak lagi.
Berikut ini adalah penjelasan singkat dan bentuk (gambar) beberapa Jenis Konektor Standar yang paling sering ditemui.
1.      Banana Connector (Konektor Banana) dan Socket
Banana Connector ini sering disebut juga dengan Konektor 4mm, hal ini dikarenakan diameter Pin Banana Conector ini berukuran 4mm. Pin pada Banana Connector ini terdapat 1 atau 2 per (spring) yang menonjol keluar, sehingga bentuknya menyerupai Pisang (Banana). Salah satu kelebihan Banana Connector (Konektor Banana) adalah dapat melewatkan arus listrik yang tinggi hingga 10A. Oleh karena itu, Konektor Banana ini banyak digunakan sebagai konektor yang menghubungkan Speaker ke Amplifier dan juga dalam Peralatan Test Equipment (Alat-alat ukur / Uji) seperti Multimeter dan Osiloskop. Konektor Banana ini ditemukan oleh Richard Hirschmann pada tahun 1924.
Dibawah ini adalah gambar bentuk Konektor Banana (Banana Connector) beserta socketnya :
Banana Connector
2.      USB Connector (Konektor USB) dan Socket
USB adalah singkatan dari Universal Serial Bus dan merupakan konektor yang paling populer saat ini dalam hal yang berhubungan dengan Catu Daya (Power Supply), Komunikasi dan Koneksi antara Komputer dengan Peralatan Elektronika seperti Handphone, Harddisk, Digital Kamera dan lain sebagainya. Seiring dengan perkembangannya peralatan Portable, Konektor USB pun memiliki berbagai jenis ukuran yakni Ukuran Standard Type, Mini dan Micro.
Konektor USB ini dikembangkan oleh 7 Perusahaan besar, diantaranya adalah Compaq, DEC, IBM, Intel, Microsoft, NEC dan Nortel pada tahun 1994.
Berikut ini adalah gambar bentuk Konektor USB (USB Connector) beserta Socketnya :
USB Connector
3.      Coaxial Connector (Konektor Koaksial) dan Socket
Coaxial Connector (Konektor Koaksial) digunakan untuk menghubungkan kabel Koaksial yang membawa Frekuensi Tinggi seperti pada kabel Antena TV. Coaxial Connector ini memiliki kelebihan dalam mengurangi Noise pada Frekuensi Tinggi. Dibawah ini adalah gambar bentuk Konektor Koaksial (Coaxial Connector) beserta Socketnya :
Coaxial Connector
4.      BNC Connector (Konektor BNC) dan Socket
BNC Connector (Konektor BNC) dirancang khusus untuk kabel koaksial (coaxial) yang membawa signal Frekuensi Tinggi dimana kejernihan signal yang bebas dari Distorsi dan Noise merupakan hal yang sangat penting. Konektor BNC biasanya digunakan pada Test Equipment Frekuensi seperti Osiloskop, Audio Analyzer, Signal Generator. Konektor BNC ini dirancang oleh Paul Neill, Carl Concelman, & Octavio M. Salati dan dipatenkan pada tahun 1951. Kepanjangan dari BNC adalah Bayonet Neill–Concelman. Dibawah adalah gambar bentuk Konektor BNC (BNC Connector) beserta socketnya :
BNC Connector
5.     RCA Connector (Konektor RCA) dan Socket
RCA Connector sering disebut juga dengan Phono Connector ataupun A/V Jack. RCA Connector yang memiliki kepanjangan “Radio Corporation of America” ini ditemukan pada awal tahun 1940-an dan pada umumnya berfungsi sebagai Konektor untuk kabel pembawa signal Audio dan Video. Untuk membedakan Signal yang akan dibawanya, biasanya Konektor RCA diberikan warna yang berbeda seperti Kuning untuk Signal Video, Merah dan Putih untuk signal Stereo (Audio Kiri dan Audio Kanan).
Dibawah ini adalah gambar bentuk Konektor RCA (RCA Connector) beserta bentuk socketnya :
RCA Connector
6. Connector (Konektor D) dan Socket
D Connector atau D-Subminiature (D-Sub) merupakan Konektor yang paling sering ditemukan dalam Komputer. Pemakaian “D” sebagai namanya karena bentuk konektor seperti huruf “D” yang sebenarnya adalah berfungsi  untuk menghindari terjadinya kesalahan pemasangan.  Konektor D umumnya memiliki 2 baris atau 3 baris Pin. Jumlah Pin pada Konektor D juga beragam mulai dari 9 Pin hingga 100 Pin. Konektor D yang paling sering ditemukan pada Komputer adalah Konektor VGA (DE-15; 15 Pin) dan Konektor Komunikasi Serial RS-232 (DE-9; 9 Pin).
Berikut ini adalah gambar bentuk Konektor D (D Connector) berserta socketnya :
D Connector


7.Phone Connector (Konektor Phone) dan Socket
Phone Connector atau sering juga disebut dengan Phone jack adalah Konektor yang pada umumnya digunakan untuk konektor kabel yang menghantarkan signal Audio. Terdapat 3 ukuran Phone Connector yaitu ¼” (6.3mm), 1/8” (3.5mm) dan 3/32” (2.5mm). Phone Jack (Phone Connector) juga tersedia dalam bentuk Mono dan Stereo dan bahkan sekarang sudah dapat ditemukan Phone Jack kombinasi yang terdiri dari Stereo, Mikropon dan Tombol pengendali.
Aplikasi Phone Connector umumnya untuk Konektor Mikropon, Konektor Headphone, Konektor Earphone dan lain sebagainya. Dibawah ini adalah contoh gambar bentuk Konektor Phone (Phone Connector) beserta socketnya :
Phone Connector
8.      DC Connector (Konektor arus DC) dan Socket
Seperti namanya, DC Connector adalah Konektor yang diperuntukan kabel yang menghantarkan arus listrik DC. DC Connector pada umumnya berbentuk Silinder dan memiliki polaritas Positif dan Negatif. Konekor Arus DC ini banyak kita temukan di Adaptor seperti Adaptor Laptop, Adaptor Telepon dan lainsebagainya. Berikut ini adalah gambar bentuk Konektor DC (DC Connector) beserta gambar bentuk socketnya :
DC Connector
9.      Modular Connector
Modular Connector umumnya digunakan pada peralatan Telekomunikasi dan Komputer seperti kabel Telepon dan juga Kabel LAN (Local Area Network). Modular Connector juga sering disebut dengan “RJ Connector” ataupun Modular Phone Jack”.  Modular Connector yang sering digunakan untuk Network (Jaringan) computer adalah Modular Connector Jenis RJ45 yang memiliki 8 Pin (8P8C) sedangkan untuk Telepon rumah sering digunakan Modular Connector yang berjenis RJ11 (6P2C) atau RJ14 (6P4C).
Catatan : 8P8C = 8 Pin 8 Contact.
Berikut ini adalah gambar bentuk Konektor Modular (Modular Connector) beserta socketnya :
Modular Connector
10.PCB Connector (Konektor PCB)
Selain konektor-konektor standar yang disebut diatas, terdapat juga konektor yang dipasang dalam PCB yang menghubungkan satu rangkaian PCB dengan rangkaian PCB lainnya. Bentuk-bentuk konektor PCB tersebut berbeda-beda tergantung perancangan PCB dan keperluannya. Konektor PCB tersebut rata-rata terpasang didalam peralatan Elektronika dan tidak dapat dilihat oleh Konsumen pada umumnya. Berikut ini gambar beberapa jenis konektor yang sering dipasang di PCB. Dibawah ini adalah gambar bentuk berbagai jenis Konektor PCB (PCB Connector) :
PCB Connector
Soket yang kami gunakan yaitu:
Gambar 7 fisik soket

6.      Colokan
Untuk menghubungkan suatu rangkaian ke rangkaian lain.
Gambar 8 fisik Colokan

2.3  Prinsip kerja Adaptor
Pada projek kali ini kami membuat suatu catu daya berupa adaptor, dimana pengertian adaptor sendiri dapat diartikan sebagai:
Menurut Bratasmaga (2014: 1), adaptor adalah sebuah alat yang digunakan untuk menurunkan tegangan listrik dan mengubah tegangan listrik AC (Alternating Current) menjadi tegangan listrik DC (Direct Current). Pada saat ini ada banyak rangkaian adaptor mulai dari adaptor yang sangat sederhana hingga adaptor yang canggih. Pada dasarnya semua jenis adaptor ini memiliki prinsip kerja yang sama. Prinsip kerja adaptor dapat dilihat pada diagram blok berikut ini.


 



Dalam membuat rangkaian adaptor, diperlukan beberapa komponen elektronika yaitu transformator step down, diode, IC, kapasitor, slot USB, kabel, papan PCB, dan komponen pendukung lainnya. Pada rangkaian adaptor ini kami menggunakan transformator step down sebab kami akan membuat adapor yang dapat merubah tegangan AC menjadi tegangan DC dengan keluaran yang ditentukan.
Pada diagram diatas dapat dijelaskan secara runtut yaitu:
1.      Sumber Arus AC
Menurut Polsri (2014: 24), sumber arus AC adalah sumber arus listrik yang akan kita gunakan. Sumber arus AC pada umumnya didapatkan dari tegangan jaringan PLN. Untuk Indonesia tegangan jaringan listrik PLN memiliki tegangan 220 V AC dengan frekuensi 50 Hz. Untuk mengambil sumber arus ini dapat menggunakan sebuah steker listrik yang dihubungkan dengan kabel ke adaptor. Sebagai pengaman, biasanya dipasang sebuah sekering sebagai alat pembatas arus listrik.
Dalam hal ini, penggunaan arus AC dikerenakan arus AC lebih mudah dan efisien jika digunakan, namun dalam penggunaannya diperlukan tindakan lanjut seperti penurunan tegangan karena tegangan awal nya yang sangat tinggi dan hal itu tidak cocok dengan alat elektronika yang umumnya digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Dalam menurunkan tegangan dari arus AC diperlukan komponen elektronika berikutnya yang akan dibahas seperti dibawah ini.

2.      t.jpgTransformator Step Down
Text Box: Gambar: Transformator Step Down 2AMenurut Neny Anggraeni (2004: 37), transformator adalah alat yang digunakan untuk mengubah tegangan bolak-balik dari satu nilai ke nilai lainnya. Selain itu transformator juga digunakan untuk menaikkan ataupun menurunkan suatu tegangan.
Pada rangkaian alat kali ini kami menggunakan transformator jenis step down, karena tujuan kami membuat alat ini salah satunya adalah supaya dapat menggunakan arus AC yang bertegangan tinggi, namun dalam aalt elektronika pada umumnya tegangan yang dibutuhkan bervariasi (relative kecil), sehingga dibutuhkan suatu komponen yang dapat menurunkan tegangan awal dari tegangan AC yang berasal dari generator.
Menurut Bratasmaga (2014: 1), ukuran kapasitas sebuah trafo dinyatakan dalam satuan ampere, yaitu menunjukan berapa besar arus listrik yang dapat disediakan oleh trafo tersebut. Ukuran trafo yang terdapat dipasaran adalah mulai dari 500 mA, 1A, 2A, 3A, 5A, 10A, 20A, 30A,50A, hingga 100A. semakin besar ukuran kapasitas trafo, maka semakin besar pula ukuran fisik dari trafo. Kapasitas sebuah adaptor secara umum ditentukan oleh kapasitas dari trafo yang terdapat di dalamnya.Besar tegangan keluar dari trafo bermacam-macam dari ukuran terkecil 3V, 4.5V, 6 V, 9V, 12V, 15V, 20V, 24V, 30V, 32V, hingga 45 V. Dipasaran dikenal 2 jenis trafo yaitu:
·         Trafo Engkel
Trafo engkel adalah trafo tunggal (non CT). Trafo ini hanya memiliki 1 jalur lilitan sekunder saja. Lambang dan contoh trafo engkel adalah sebagai berikut:




·         Trafo ganda (Trafo CT)
Trafo ganda atau sering disebut trafo CT adalah trafo yang memiliki 2 lilitan sekunder, titik tengah lilitan ini disebut center tap (CT) merupakan titik 0 trafo. Trafo CT dapat juga diubah menjadi trafo engkel. Trafo jenis CT memiliki harga yang lebih mahal dibandingkan dengan trafo engkel. Berikut adalah lambang dan contoh trafo CT:

3.      d.jpgPenyearah (Dioda)
Text Box: Gambar: DiodaMenurut Bratasmaga (2014: 2), rectifier atau penyearah adalah rangkaian yang digunakan untuk mengubah arus AC menjadi arus DC. Rectifier terdiri dari rangkaian beberapa buah dioda. Ada 2 jenis penyearah yaitu penyearah setengah gelombang dan penyearah gelombang penuh. Untuk adaptor biasanya digunakan bentuk penyearah gelombang penuh. Untuk trafo  engkel diperlukan 4 buah dioda yang dipasang dalam bentuk jembatan untuk mendapatkan bentuk gelombang penuh, sedangkan untuk trafo CT hanya dibutuhkan 2 buah dioda untuk membentuk penyearah gelombang penuh.
Pada rangkaian adaptor ini digunakan penyearah gelombang penuh dikarenakan gelombang keluaran yang dihasilken lebih halus (mendekti gelombang arus DC).
Penyearah yang digunakan yaitu diode, menurut Surjono (2007: 1), diode merupakan komponen elektronika non linier yang sederhana. Struktur dasar diode berupa bahan semikonduktor tipe p yang disambung dengan bahan tipe n. pada ujung bahan tipe p yang dijadikan terminal anoda (A) dan ujung lainnya katoda (K), sehingga ada dua terminal inilah yang menyiratkan diode. Operasi diode ditentukan oleh polaritas relative kaki anoda terhadap kaki katoda.


gd.png
 



Didalam suatu rangkaian biasanya ada yang disebut sebagai penyearah, fungsi penyearah atau rectifier dalam rangkaian catu daya adalah untuk mengubah tegangan listrik AC yang berasal dari transormeter step down atau trafo adaptor menjadi tegangan arus searah (Anwar, dkk, 2010: 68).

4.      e.jpgFilter
Text Box: Gambar: Elektrolit KapasitorBagian ini berfungsi untuk menyaring arus DC yang gelombang keluarannya masih belum rata kemudian filter bertugas mengubah gelombang tersebut sehingga menjadi rata. Komponen yang digunakan yaitu gabungan dari kapasitor elektrolit (Elco).
Menurut Polsri (2014: 27), filter dalam sebuah adaptor berguna untuk meratakan bentuk gelombang DC yang dihasilkan oleh penyearah. Umumnya digunakan sebuah kapasitor dengan ukuran kapasitas yang cukup besar untuk membentuk filter. Jenis kapasitor yang digunakan adalah kapasitor polar dengan ukuran 1000 mikro Farrad hingga 47.000 mikro Farrad, tergantung keperluannya. Namun untuk adaptor biasanya dengan ukuran 2200 mikro Farrad sudah menghasilkan arus DC yang cukup baik.
5.      Stabilizer (IC)
Text Box: Gambar: ICic.jpgMenurut Anonim (2009: 9), stabilizer berfungsi menstabilkan tegangan DC agar tidak terpengaruh oleh tegangan beban. Komponen ini berupa Dioda Zener atau IC yang didalamnya berisi rangkaian penstabil.
Pada rangkaian adaptor komponen yang digunakan yaitu IC. Integrated Circuit atau disingkat dengan IC adalah Komponen Elektronika Aktif yang terdiri dari gabungan ratusan, ribuan bahkan jutaan Transistor, Dioda, Resistor dan Kapasitor yang diintegrasikan menjadi suatu Rangkaian Elektronika dalam sebuah kemasan kecil. Bahan utama yang membentuk sebuah Integrated Circuit (IC) adalah Bahan Semikonduktor. Silicon merupakan bahan semikonduktor yang paling sering digunakan dalam Teknologi Fabrikasi Integrated Circuit (IC). Dalam bahasa Indonesia, Integrated Circuit atau IC ini sering diterjemahkan menjadi Sirkuit Terpadu (Dickson, 2014: 1).
Menurut Bratasmaga (2014: 6), pada saat ini telah tersedia IC (Integrated Circuit) yang dapat digunakan sebagai stabilisator tegangan yaitu IC 78XX dan 79XX. Perbedaan kedua jenis IC ini adalah pemasangannya di dalam rangkaian. Angka XX menunjukkan nilai tegangan listrik yang dikeluarkan oleh IC misalnya 7805 menyatakan IC ini akan mengeluarkan tegangan DC stabil sebesar 5 volt. Berikut rangkaian IC stabilisator tegangan pada adaptor
6.      Output DC (soket)
Output dari adaptor adalah tegangan DC yang sudah difilter. Tegangan ini akan disalurkan untuk berbagai keperluan. Banyak sekali jenis socket dan terminal yang dapat digunakan untuk keperluan output adaptor. Namun yang perlu diperhatikan, terminal dan socket yang digunakan sebagai sarana output adaptor ini harus dapat menunjukkan perbedaan kutub positif dan negatif, supaya dalam penggunaan adaptor tidak menimbulkan kekeliruan yang dapat menyebabkan rusaknya alat elektronika yang di suplai oleh adaptor.
Menurut Bratasmaga (2014: 6), berikut merupakan rangkaian atau skema yang dapat dijadikan referensi untuk membuat adaptor menggunakan komponen yang telah dijelaskan sebelumnya:















BAB 111
METODE PENELITIAN

3.1. Waktu dan Tempat
            pembuatan projek Elektronika Dasar ini dilaksanakan selama 3 hari, mulai dari tanggal 7 sampai 9 Desember 2016.
Pembuatan projeck Elektronika Dasar ini dilaksanakan di lingkungan kampus
(Ruang kelas dan Laboratorium Pendidikan Fisika Universitas Jambi) dan Diluar Kampus (Rumah).

3.2. Metode Pelaksanaan
            Dalam kegiatan ini, metode yang digunakan dalah metode eksperimen Rancang Acak Lengkap (RAL). Metode ini dilakukan untuk menguji kefektifan alat dan bahan yang digunakan dalam membuat Adaptor. 
3.3. Alat dan Bahan
No
Alat dan Bahan
Jumlah
1
Trafo Non CT 2 Ampere
1 buah
2
Filter kapasitor (Elco 4700 μF )
1 buah
3
Dioda 2 volt
4 buah
4
IC 7805
1 buah
5
Soket
1 buah
6
Papan PCB
1 buah
7
Kabel tunggal
1 neter
8
Colokan
0.5 meter
9
Solder
1 buah
10
Timah
1 buah
11
Gunting
1 meter



3.4. Prosedur Kerja
Langkah-langkah untuk merancang adaptor yaitu      :
1.      Menyiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan untuk merangkai alat
2.      Merangkai alat dan bahan seperti gambar dibawah :
3.      Kemudian panaskan solder listrik.
4.      Solder dengan menggunakan timah kaki- kaki komponen tersebut. perhatikan jangan menyolder terlalu lama, karena panas yang berlebih dapat merusak komponen yang digunakan. Perhatikan letak kaki kaki komponen tersebut agar tidak sampai terbalik.
5.      Potong dan rapikan komponen yang tersisa.
6.      Setelah selesai, periksa kembali papan PCB yang sudah dipasang komponen.
7.      Kemudian pasangkan trafo ke PCB dan kencangkan trafo menggunakan baut.
8.      Kemas adaptor hingga rapi.
9.      Adaptor siap untuk dilakukan pengujian.

1.5.Pengujian alat
A.    Menyelidiki tegangan AC dan DC
1.      Siapkan osiloskp, adaptor dan multimeter.
2.      Pastikan rangkaian pada keadaan baik dengan mencoba menyambungkan dengan listrik dan mengecas di HP.
3.      Menghidupkan osiloskop.
4.      Menghubungkan osiloskop dengan rangkaian masukan adaptor dan adaptor tetap dalam keadaan terhubung listrik.
5.      Mengamati bentuk gelombang masukan yang muncl pada osiloskop.
6.      Menghitung Vin dan catatlah pada data pengamatan.
7.      Untuk mengamati bentuk gelombang Vout, hubungkan osiloskop ke daerah keluaran adaptor.
8.      Amati gelombang pada osiloskop, jika berupa garis lurus, maka pembuatan adaptor dapat dikatakan  berhasil.
9.      Hitung Vout pada osiloskop.
10.  Catatlah dalam data pengamatan.
11.  Lepaskan kembali osiloskop pada adaptor dan cabut kembali colokan adaptor dari sumber listrik.

B.     Menyelidiki arus AC dan DC
Siapkan  adaptor dan multimeter digital.
1. Pastikan rangkaian pada keadaan baik dengan mencoba menyambungkan dengan listrik dan mengecas di HP.
2.      Menghidupkan dan mengkalibrasi multimeter digital.
3.      Menghubungkan multimeter digital dengan rangkaian masukan adaptor dan adaptor tetap dalam keadaan terhubung listrik.
4.      Menghitung arus masukan dan catatlah pada data pengamatan.
5.      Untuk mengamati arus output, hubungkan multimeter digital ke daerah keluaran adaptor.
6.      Amati jarum yang ditunjukkan multimeter, dan Hitung Vout pada osiloskop.
7.      Catatlah dalam data pengamatan.
8.      Lepaskan kembali multimeter digital pada adaptor dan cabut kembali colokan adaptor dari sumber listrik.



BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil
A. Hasil Produk
Bahan Baku
 


Bahan jadi


B.Hasil perhitungan
No
Vinput
Iinput
Voutput
Ioutput
1
220 V
 2 A
5 V
0.027  A

4.2 Pembahasan
            Pada proyek alat kali ini, kami membuat Adaptor, yang bertujuan untuk mengetahui rancangan adaptor, mengetahui fungsi komponen dan prinsip kerja adaptor. Seperti yang kita ketahui bahwa adaptor adalah sebuah alat yang digunakan untuk menurunkan tegangan listrik dan mengubah tegangan listrik AC (Alternating Current) menjadi tegangan listrik DC (Direct Current). Dalam membuat rangkaian adaptor, diperlukan beberapa komponen elektronika yaitu transformator step down, diode, IC, kapasitor, slot USB, kabel, papan PCB, dan komponen pendukung lainnya. Pada rangkaian adaptor ini kami menggunakan transformator step down sebab kami akan membuat adapor yang dapat merubah tegangan AC menjadi tegangan DC dengan keluaran yang ditentukan.
            Pada komponen yang kami gunakan, kami menggunakan dua buah rangkaian penyearah gelombang penuh dengan empat buah diode yang mana D1 dan D3 pada bias maju serta D2 dan D4 pada bias mundur sehingga arus yang melewati D1 dan D3 akan dilewatkan sedangkan arus D2 dan D4 akan dihambat dari arah yang sebaliknya, dan menggunakan rangkaian tapis lolos rendah. Rang kaian tapis lolos rendah akan dapat meloloskan frekuensi rendah dan menghambat frekuensi tinggi. Oleh karena itu, dalam rangkaian adaptor ini juga digunakan rangkaian tapis lolos rendah agar menghasilkan penyarah arus bolak balik yang lebih rata.
            Berdasarkan data yang kami dapatkan, kami menggunakan tegangan input listrik 220 Volt sebagai tagangan awal dan arus input sebesar 2 Volt dari transformator, setelah kami ukur menggunakan multimeter , ternyata kami mendapatkan tegangan output sebesar 5 Volt , dan Arus output sebesar 0.027 Volt, terjadilah perubahan penurunan tegangan AC ke tegangan DC dan Arus AC ke Arus DC.  Yaitu adaptor mengubah tegangan AC 250 Volt melewati transformator kemudian lanjut ke penyearah diode , lalu ke filter Kapasitor dan keluarlah input tegangannya manjadi 5 Volt ,lalu Arus 220 Volt mengalir ke transformator untuk diturunkan tegngannya, dialirkan ke diode penyearah untuk diubah arus dan tegangannya , kemudian kefilter kapasitor untuk disaring dan kemudian dialirkan ke IC untuk distabilkan, maka terjadilah arus outputnya 0.027 Volt, maka sesuai teori , bahwa adaptor dapat mengubah tegangan arus listrik AC menjadi tegangan arus DC sesuai komponen- komponennya. Kemudian komponen alat yang kami gunakan pun bekerja sesuai prinsip kerjanya dan bekerja dengan baik, setelah kami hubungkan ke Handphone pun handphone mengisi dayanya , adaptor ini dapat kami aplikasikan dalam kehidupan sehari-hari sebagai charger handphone.

























BAB V
Penutup
5.1 kesimpulan
Adapun kesimpulan yang diperoleh setelah melakukan kegiatan ini adalah sebagai berikut :
1.    Adaptor adalah sebuah alat yang digunakan untuk menurunkan tegangan listrik dan mengubah tegangan listrik AC (alternating current ) menjadi tegangan DC (direct current).
2.      Pada rangkaian adaptor menggunakan komponen Komponen dasar elektronika seperti   transformator, diode,, kapasitor. Fungsi transformator pada rangkaian ini yaitu menurunkan
tegangan. Diode berfungsi sebagai penyearah arus yang masuk kedalam rangkaian .kapasitor berfungsi sebagai filter (penyaring) atau sebagai komponen tapis lolos rendah bersama dengan resistor.
3. Prinsip kerja adaptor adalahmengubaharus AC menjadi tegangan DC. Dimana tegangan masukan dari PLN (arus AC) mengalir ketrafo step-down sehingga tegangan diturunkan. Selanjutnya, arus melewati diode dan diserahkan kemudian melewati rangkaian tapis lolos rendah (kapasitor dan resistor) yang berfungsi sebagai filter dan dihasilkan arus keluarannya yaitu berupa arus DC.

5.2 Saran
Project sebaiknya diperbaiki lagi, dan menggunakan alat dan bahan yang lebih lengkap serta sesuai dengan standar. Dalam pembuatan project harus lebih meningkatkan ketelitian dan keseriusan, serta memperbanyakn memahami literature yang menunjang,  sebaiknya untuk selanjutnya mahasiswa lebih kreatif dan aktif dalam memngembangkan kreasi alat.




Daftar Pustaka

Anggraeni, Nenny. 2004. Faraday dan Kelistriken. Jakatra: Elek Media Komputindo.
Anonim. 2016. Rangkaian Adaptor. Http:www.ho-tronik.com/2016/09/serba-serbi-tentang-rangkaian-adaptor.html. Diakses pada: 6 Desember 2016.
Anonim. 2009. Perancangan Sistem Antrian Digital Berbasis Mikrokontrol AT89S51. http://storage.jak-stik.ac.id/students/paper/penulisan ilmiah/20402272/BAB I.pdf. Diakses pada: 10 Desember 2016.
Anwar. 2010. Penyearah Gelombang (http://elektronika-dasar.web.id). Diakses pada: 10 Desember 2016.
Bratasmaga. 2014. Adaptor. http://pakbra.net63.net/materi/Adaptor.pdf. Diakses pada: 10 Desember 2016.
Dickson. 2014. IC dan Aplikasinya. http://teknikelektronika.com/pengertian-ic-integrated-circuit-aplikasi-fungsi-ic/. Diakses pada: 10 Desember 2016.
Polsri. 2014. Prinsip Kerja Adaptor Power Supply. http://eprints.polsri.ac.id/1779/3/BAB%20II. pdf. Diakses pada: 10 Desember 2016.
Surjono. 2007. Elektonika dalam Teori dan Penerapan. Jawa Timur: CUK.












Lampiran
           
1.      Alat dan bahan
                        
Transformator StepDown                           Elco                                 soket USB
 type Non CT

              
Diode                                      kabel tunggal                           papan PCB

                   
        IC                                                colokan                                    solder
      
Gunting                       timah
2.      Proses pembuatan alat
                                                                                              Merancang alat                                                Menyolder Alat




           

               Hasil alat
3.      Pengukuran arus dan tegangan
              
Pengukuran Voutput                                       pengukuran arus input
Penyelidikan gelombang adaptor pada osiloskop

Tidak ada komentar:

Posting Komentar